39. Tidur

68 8 5
                                    

Wah, nikmat sekali rasanya.

Yuqi mengulurkan tangan kanannya pelan, menumpuk residu makan malamnya dengan malas-malasan.

Bulgogi kemasan itu terasa sangat nikmat, cocok dimakan bersama seporsi ramen pedas yang menghangatkan perutnya.

Alhasil, perut itu makin membesar dan minta untuk diistirahatkan sesegera mungkin.

Beranjaklah Yuqi menuju ranjang, mengabaikan sampahnya yang masih teronggok di meja.

Kakinya sudah terlalu lelah untuk berjalan menuju tempat selain kasur.

Matanya juga terlalu berat untuk sekedar mencari posisi tempat sampah.

Jadilah ia terlelap tepat lima menit setelah memeluk bantal.

Namun sayangnya, kelelapan itu tidak berlangsung lama.

Sehabis kelelapan tanpa mimpi yang terasa sekejap itu, otaknya terbangun dengan raga yang masih tertidur.

Yuqi sadar ia telah bangun, namun tubuhnya tak bisa digerakkan.

Bahkan kelopak mata yang ringan tak kuasa diangkatnya, membuatnya terbangun dalam keadaan gelap gulita.

Apalagi menggerakkan lengannya untuk bergerilya mencari bagian tubuh Lucas yang bisa dijangkau untuk meminta tolong.

Ia mungkin mengalami sesuatu yang biasa disebut dengan ketindihan.

Sialan, hantu macam apa yang berani-beraninya mengganggu tidur pulasnya!

Sekeras apapun umpatan yang dilontarkan, masih saja badannya bergeming tak mau menuruti tekad kuatnya.

Meski ia memanggil nama Nema sekeras-kerasnya, ia yakin panggilannya tak akan sampai pada sang penerima.

Jadi ia putuskan untuk berdiam diri selagi berharap agar tidak terjadi apapun pada tubuhnya.

Namun nampaknya berdiam diri bukan solusi yang tepat.

Yuqi malah merasakan kengerian yang luar biasa karena berada dalam kesunyian dan kegelapan tanpa bisa bergerak sedikitpun.

Ternyata, tak bisa mendengar, melihat, dan melakukan apapun dalam panjangnya waktu menyiksa kewarasannya.

Bahkan menangis mengeluarkan air mata saja ia tak sanggup.

Dalam ketakutan itu, ia merasakan tangannya ditarik oleh seseorang.

Tubuhnya ditarik entah kemana, terasa melayang karena tubuhnya sama sekali tak bisa bergerak.

Sampai setitik cahaya berpendar di kejauhan dari arah kanannya.

Semakin dekat cahaya itu membuat tubuh kakunya dapat digerakkan perlahan-lahan.

Mulai dari pupilnya yang bisa bergeser, telunjuknya yang bisa berjengit, sampai memutar leher dan kepalanya untuk menatap ke arah cahaya.

Terpampanglah sosok wanita bersanggul yang menarik lengannya ke arah cahaya.

Ia memakai gaun merah satin yang modelnya sangat kuno, dengan sarung tangan berhias renda yang menggenggam tangannya.

Firasatnya mengatakan bahwa wanita ini bukanlah manusia.

Kala cahaya itu sudah sangat dekat, kakinya yang sedari tadi melayang telah menapak dan bisa dijalankan.

Lalu sebelum cahaya itu melahapnya, ia berterimakasih pada sang penolong yang telah melepaskan genggamannnya dan menjauh cepat.

Seketika itu pula, telinganya mendengar bunyi familiar dari arah kanannya.

Membuatnya membuka mata dan berniat mencari asal bunyi tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOUR EYES | Lucas X YuqiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang