His

693 92 3
                                    

Kriiiiing!

Bel paling disukai anak-anak akhirnya berbunyi.

Bel pulang sekolah!

Para siswa berhamburan keluar kelas setelah mengumandangkan salam dengan semangat.

Ada yang keluar dengan tertib; berjalan biasa sambil menunggu giliran menyalami guru.

Ada yang menyerobot masuk di sela-sela antrean, membuat anak-anak di belakangnya berteriak tak terima.

Ada yang langsung berlari menuju pintu keluar tanpa berbaris menyalami guru seperti yang lain.

Ada pula yang berusaha tidak menangis karena badannya terhuyung kesana kemari diserobot temannya.

"Ayo cepetan!"

Lucas berteriak dari depan pintu tanpa suara.

Setelah mengemasi barang, ia langsung berlari kencang menuju pintu, melewati sang ketua kelas yang berada di antrean paling depan.

Ia memastikan Pak Shindong tidak melihatnya karena fokus dengan suara keras mark yang menangis di belakang.

Jungwoo yang berhasil menyerobot ke belakang sang ketua kelas segera berlari menyusul Lucas setelah bersalaman.

"Mana Makeu?" tanya Lucas.

Jungwoo yang hendak menjawab mengurungkan niatnya ketika terdengar suara tangisan Mark.

Ia acungkan jempolnya ke belakang dan mengedikkan bahunya.

Mereka memutuskan menunggu di bawah kemudian berlari kencang saling berkejaran di lorong kelas.

Berlomba untuk sampai di gerobak es krim langganan mereka.

Lima menit kemudian, sambil terengah-engah Lucas memesan tiga buah eskrim.

Vanilla, green tea, dan coklat.

Jungwoo menyusul di belakangnya sambil menepuk celananya.

Ia hampir saja menang kalau Lucas tidak mendorongnya.

Celananya jadi kotor terkena tembok.

Ia tidak bisa berlari kencang dengan kotoran celana yang mengganggu.

Mark datang dengan berjalan cepat sambil mengusap air matanya.

Ia serahkan selembar uang pada Jungwoo dan mendapat es krim vanilla.

Mereka bertiga akhirnya berjalan bersisian setelah sepuluh menit duduk menghabiskan es krim.

Jungwoo dan Lucas yang saling bercanda dengan tawa Mark yang membahana.

Tibalah mereka di jembatan kayu panjang yang membentang di atas sungai jernih penuh bebatuan.

Kadang ketika pulang cepat mereka turun untuk bermain air.

Hanya Mark dan Lucas, sih.

Jungwoo duduk di pinggir menjaga seragam dan tas mereka.

Ia tidak suka badannya basah dan kotor.

Lucas yang berjalan paling depan mendadak berhenti.

Membuat Mark menabraknya dan terhuyung ke belakang menabrak Jungwoo.

"Hei, lihat anak itu!"

Mark dan Jungwoo melihat arah telunjuk Lucas.

Sungai jernih yang mengalir deras karena hujan semalam.

Bebatuan besar berjejer tak beraturan di tengahnya.

Pohon rindang di pinggir sungai tempat bernaung mereka.

YOUR EYES | Lucas X YuqiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang