Yuqi kaget bukan main, tak percaya mendengar nominal yang baru saja terucap dari bibir Lucas.
"Iya, tiga puluh ribu won kurang sedikit!"
Lucas menyeruput ramennya setelah menjawab cepat ketidakpercayaan Yuqi.
Heol.
Hanya dua puluh menit menikmati pendingin taxi sudah menghabiskan biaya sebanyak itu?
Yuqi geleng geleng kepala sembari membawa wadah ramennya ke wastafel.
Selanjutnya terdengarlah bunyi air mengalir memenuhi mug merah bergambar hidung babi.
Lucas menyusul membawa mangkok ramen di tangan kiri dan mug biru bergambar kumis di tangan kanan.
Yuqi mengikutinya dan meletakkan mugnya di atas mangkok Lucas.
"Jatahku?"
Yuqi mengangguk dan berlalu menuju kresek besar yang tergeletak di meja makan.
Sebagian isinya sudah duduk manis di atas meja, hasil karya tangan Yuqi yang kesusahan mengeluarkan dua bungkus ramen sampai harus mengeliminasi penduduk lain.
Sebagian lainnya baru saja keluar dari kepengapan plastik belanja.
Yuqi berjalan mengambil beberapa wadah, melewati Lucas yang sibuk menyabuni mug birunya.
Berdirilah mug biru itu di atas tumpukan piring di sebelah mug merah, sepasang hadiah pernikahan dari Bibi Han.
Yang baru saja dibongkar kemarin pagi, karena sang pemilik kehabisan gelas plastik.
Dua mug itu berdiri bersisian, sabar menanti giliran guyuran air keran.
Di meja makan, Yuqi menata sayur mayur ke dalam wadah kotak berbagai ukuran.
Wortel, kentang, dan lobak di wadah paling besar, kemudian kubis dan sawi di wadah sebelahnya.
Wadah kecil warna kuning diisi dengan bawang bombai dan bawang daun.
Bunyi nyaring keempat sisi tutup wadah yang ditekan mengiringi suara keran yang mengalir.
Selesai menutup wadah, dibukanya pintu kulkas untuk memasukkan belanjaan yang telah dikemas ulang.
Ia sudah berpengalaman dengan hal ini, mengingat isi kulkas di rumah adalah tanggungjawabnya.
Apalagi demi menghadapi penyakit kerapian halmeoni yang juga berlaku pada isi kulkas.
Lucas sudah selesai dengan cuci piringnya dan membasuh kedua tangan.
Ketika tangan kirinya sudah hampir menarik selembar tisu, sesuatu terlintas di otaknya.
Menyebabkan teriakan Yuqi menggema memenuhi ruangan karena cipratan air yang menginterupsi kegiatannya.
Lucas sibuk menghindari kaki kiri Yuqi yang menendang ke segala arah sambil melontarkan tawa konyolnya.
Berakhirlah kegiatan mereka dengan satu bogeman yang mendarat sempurna di lengan Lucas.
Lucas segera menyingkir dari tempat kejadian perkara kemudian duduk di sofa sambil meringis memegangi lengan kanannya.
Yuqi mengekor di belakang sambil menatapnya sengit, kemudian duduk meluruskan kaki dan bersandar di sofa.
"Geuraesseo, tinggal berapa uangmu?"
Lucas menggerakkan pupilnya ke atas cukup lama baru kemudian menjawab, "seratus sepuluh ribu."
Yuqi manggut-manggut sambil mengingat jumlah uang sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR EYES | Lucas X Yuqi
Hayran KurguLucas yang sering kesurupan dan Yuqi yang berteman dengan hantu. 👣 Bahasa baku Alur santuy Slow Update