Yuqi menjulurkan kepalanya untuk memperhatikan keadaan sekitar sebelum akhirnya menutup pintu.Selanjutnya ia putari seluruh ruangan yang tampak di matanya.
Mengecek satu per satu pigura, perabotan, dan serius memperhatikan sudut-sudut ruangan.
Memaksimalkan indra keenamnya untuk menangkap keanehan apapun.
Sang pemilik rumah yang pegal menatapnya bolak-balik akhirnya menyerah.
Ia berjalan menuju kamarnya untuk meletakkan tas dan masuk ke kamar mandi.
Tenaganya sudah berkurang banyak hari ini.
Ia perlu istirahat secepatnya setelah memasak ramen nanti.
Setelah membasuh wajah dan mengganti pakaian, ia keluar dengan wajah lelah.
Dan dikejutkan dengan keberadaan tetangganya yang berdiri dihadapannya tepat saat pintu kamar mandi dibuka.
"Lucas."
Yuqi menatapnya sambil menyilangkan tangan.
Lucas dengan wajah dan rambut yang masih basah hanya menatapnya bengong.
"Kamu nggak merasa aneh?"
Butuh beberapa detik bagi sel otak Lucas untuk mencerna pertanyaan Yuqi yang tiba-tiba.
"Eo?"
Yuqi menatapnya dari atas ke bawah kembali ke atas lagi.
Terpancarlah kelegaan di wajahnya yang sedari dari berkerut.
"Dahaengida."
Yuqi sudah kepikiran tentang hantu anak kecil yang mungkin masih mengikuti mereka kemari.
Ia sudah memastikan hantu di gedung ini masihlah hantu yang biasa ia temui.
Kakek pemanggul pacul di dekat tempat sampah.
Gadis gaun merah yang duduk di tangga.
Si rambut panjang yang menjuntai sampai pintu masuk basement.
Anak kecil pembawa boneka yang bermain di dekat lift lantai dua.
Dan bibi yang memakai hanbok di lantai tempat mereka tinggal.
Semuanya masih berada di tempatnya.
Bibi hanbok itu bahkan menyapanya tadi.
Harusnya hantu anak kecil itu tak berani masuk kemari karena nenek tanpa kaki di gerbang depan tak suka kedatangan tamu di luar wilayahnya.
Tapi ucapan Lucas sebelum masuk tadi merunyamkan pikirannya.
Jadilah ia kalang kabut mencari jejak hantu.
Hantu anak kecil itu, Yuqi bertemu dengannya pagi tadi di bawah pohon besar.
Ada tiga hantu anak kecil disana.
Dua anak bermain kejar-kejaran, dan satu anak lainnya duduk menghadap pohon.
Ia hanya memperhatikan sekilas tadi saat berlarian menuju fakultasnya.
Tengah hari saat istirahat makan siang, ia dan Shuhua ditugaskan mengambil kotak makan di kantin.
Di sanalah ia bepapasan dengan Lucas yang berbincang seru sekali dengan temannya di meja kantin.
Mereka bertatapan sebentar sebelum terinterupsi oleh lalu lalang manusia.
Keluarlah mereka setelah berhasil menyusupkan empat kresek hitam besar melewati sekumpulan manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR EYES | Lucas X Yuqi
Fiksi PenggemarLucas yang sering kesurupan dan Yuqi yang berteman dengan hantu. 👣 Bahasa baku Alur santuy Slow Update