chapter 1

32.5K 1.7K 34
                                    

Cerita ini di tulis oleh orpheus_00 saya hanya menerjemahkan dan menulis ulang ceritanya dalam Bahasa Indonesia. All the credits belongs to orpheus_00

Dan mengenai perizinan saya sudah meminta izin dari orpheus_00 untuk menulis ulang cerita ini dalam versi Bahasa Indonesia, tapi belum di tanggapi jadi jika kedepannya terdapat masalah mengenai perizinan, misalkan saya tidak diizinkan untuk mentranslate cerita ini maka cerita ini akan saya unpublis :)

********

Lisa POV

"Mom! Mom!" teriakku. Aku belum pernah se-excited ini. Aku baru saja mendapat pekerjaan! Aku pasti hampir menjadi ahli bedah setelah aku menyelesaikan residensiku.

Aku langsung memeluk ibuku yang sedang mencuci piring. "Aku dapat pekerjaan mom. Aku bisa mulai minggu ini, magang. Akhirnya aku bisa membayar tagihan." bisikku di telinganya.

Ibuku berbalik dan menepuk kepalaku. "Aku bangga padamu!" Gumamnya dengan mata hampir berkaca-kaca. "Kamu sekarang dekat dengan impianmu teruslah berkembang kami selalu di sini untuk mendukungmu." Dia menambahkan.

Aku tersenyum untuk menanggapi dan memeluknya lagi. Aku bekerja keras untuk ini, itu akan terjadi jika aku bekerja lebih keras untuk mencapai tujuan akhirku.

-----

Selama berjam-jam aku menatap jendela, kurasa aku begitu bersemangat untuk bekerja di rumah sakit itu.

"Ey Leo!" Aku berbalik menghadap kucingku. "Apa kau tidak bersemangat kawan? Aku akan segera bekerja?" Kucing itu hanya mengeong dan duduk di pangkuanku. Aku dengan lembut memijat punggung Leo. "Mungkin aku akan bertemu wajah baru tapi aku harap berurusan dengan mereka tidak akan pernah menjadi masalahku."

Leo yang di pangkuanku sekarang tertidur jadi aku memutuskan untuk membawanya ke tempat tidurnya. "Bersikap baiklah arasso? Kurasa aku tidak bisa sering pulang ketika aku mulai bekerja." Aku memeriksa Leo untuk terakhir kalinya sebelum aku pergi tidur.

-----

Minggu pagi ini aku seharusnya melihat Jisoo Kim di kafe terdekat untuk persiapan residensiku. Chu adalah teman lamaku, dia adalah kepala perawat di Rumah Sakit Deojun. Aku pikir menjadi yang teratas di kelas membantuku mendapatkan kesempatan seperti ini.

Ketika aku memasuki kafe, aku langsung melihat chu di meja dua tempat duduk di dekat jendela. Dia tersenyum ketika dia menatapku. "Apa kau menunggu begitu lama?" Tanyaku.

Dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi. "Tidak, aku hanya 5 menit lebih awal. Duduklah."

Aku berjalan ke depan dan duduk di seberangnya. "Bagaimana kabarmu Lalisa?" tanya Chu. Aku malu-malu tersenyum "Aku sangat bersemangat untuk bekerja sebenarnya."

"I see. Tapi sebelum itu apa kau mempersiapkan semua info yang diminta untuk kau persiapkan?"

"Ya. Aku membawanya. Bisakah kau memeriksanya?" Aku menyerahkan amplop itu.

Chu dengan senang hati membukanya dan memeriksa setiap detailnya. "Aku kira kau sudah cukup siap, hal terakhir yang harus kau ketahui adalah bahwa atasanmu seharusnya adalah seorang ahli bedah terkenal. Dia salah satu yang terbaik, sangat menakutkan, sering digambarkan sebagai jalang berhati dingin." Chu terkekeh.

"Are you serious chu? Tidak ada yang bisa kau lakukan untuk menghentikanku dengan ucapan itu. Ini adalah mimpiku yang sedang kita bicarakan. Tidak peduli siapa dia atau siapa dia, aku mengambil pekerjaan ini. Siapa namanya lagi?" Aku bertanya.

DOCTORS [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang