"Lu napa Ra? " Gura menatap Karinska.
"Elah Ra lu napa dah wajah lu kusut amat kek blm disetrika"
"Huhuhuuu katanya wajib ikut ekskul mana gw males bet ikutan ekskul yang begituan huaaa maagerr" rengek Gura sambil menghentakan kakinya berkali-kali.
"Mager mulu lu, kenapa gak ikut basket aje biar kita barengan" ucap Karinska.
"Gak mau! "
"Kenapa? "
"Magerrr" Karinska menghela napas.
"Lu mager mulu lama-lama berat badan lu naik loh, lu kan suka nyemil dan gak banyak gerak apalagi badan lu pendek lu mau jadi bantet? Hah? "
"Ttapi enak" ucap Gura, tangannya mencomot biskuit milik Karinska.
Karinska menatap datar Gura, sementara sang empu hanya cengengesan.
"Dahlah gw ke ruang seni ajalah" ucap Karinska, lalu bangkit dari kursinya meninggalkan Gura.
"Iiikuuuutttt" teriak Gura, berlari mengejar Karinska.
Karinska membuka pelan ruang seni, disana ia melihat Ega yang sedang fokus melukis.
Tak lama Ega menyadari keberadaan Karinska dan Gura, "eh hallo ka, kita ketemu lagi" sapa Ega ramah, dengan senyum manisnya.
Gura melirik Karinska dan Ega bergantian, "kalian saling kenal? "
"Iya dia adek kelas kita, Ega" jawab Karinska.
"Hai ka"
"Oh haii"
Gura melirik Karinska yang tampak malu-malu tak ingin mengganggu mereka berdua ia pun langsung pamit keluar dari ruang seni.
"Enaknya ngapaiin yaaa bosen banget! Mana Karinska lagi sama si Ega Ega itu, apa gw keperpustakaan aja? Eh iya! Kan diperpustakaan banyak buku novel" gumam Gura, bibirnya langsung membentuk senyuman.
"NOOVEEEL IAM COOMIIING" Teriak Gura girang, dengan semangat ia berlari menuju perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan ia sangat heran mengapa perpustakaan begitu sepi, apa anak jaman sekarang sudah jarang membaca buku? Dan lebih fokus ke gadget, game online, dll.
Ia berjalan kearah rak buku berisi novel-novel disana ia melihat ada seorang pria yang tidak peduli dengan keberadaannya, Gura pun ikut tidak peduli dan sibuk mencari novel yang membuat ia tertarik.
Matanya langsung tertarik dengan buku dirak paling atas, karena tinggi Gura pun melompat-lompat agar bisa menggapainya namun nihil ia tidak kunjung berhasil karena badannya yang cukup pendek.
Ia melirik pria yang disampingnya mengkode pria itu untuk membantunya, Gura melompat-lompat sesekali melirik pria yang disampingnya siapa tau pria itu akan membantunya.
Gura kesal karena pria itu yang tidak kunjung membantunya padahal ia sudah mengkode daritadi agar membantunya namun pria itu tetap tidak peduli dan tetap fokus dengan buku ditangannya.
"Ka"
Pria itu tetap tidak peduli dan membaca buku yang ditangannya.
"Ka! Peka dong Gura dari tadi kode-kode biar kaka bantuin Gura loh"
Pria itu menoleh ke Gura dan menaikan satu alisnya.
"bantuin Gura doong, Gura pengen ngambil buku dirak paling atas tapi Gura gak nyampee" ucap Gura dengan wajah memelas.
Pria itupun membantu mengambil buku yang dimaksud Gura, "makanya punya badan jangan pendek-pendek" ucap pria itu datar, lalu memberikan buku itu ke Gura.
KAMU SEDANG MEMBACA
we don't will change
FantasyMelody dan Putri adalah sepasang sahabat yang hanya beda 1 hari, mereka bersahabat dari sd sampai saat ini yaitu duduk dibangku SMP meski mereka bersekolah disekolah yang berbeda tapi jarak rumah mereka juga cukup berdekatan. Suatu hari saat Melody...