chapter 12

4.1K 447 16
                                    

"Pah, beneran besok bang Arion pulang? " tanya Clara dengan semangat.

"Iya sayang, besok abang kamu pulang" Clara yang mendengarnya sangat senang, ia sangat merindukan abang pertamanya meski abangnya itu tidak pernah peduli dengannya.

"Kue brownis sudah siaap" ucap mama Mina.

"Waaah" Clara langsung mencomot sepotong brownis, dan memakannya dengan lahap.

"Yummy brownis buatan mama memang selalu enak! " puji Clara.

"Hahahahaha"

Perhatian mereka teralihkan saat Louis baru saja pulang sehabis nongkrong bersama sahabat-sahabatnya.

"Louis, mama abis buat brownis loh ayo dicoba" ucap mama Mina lembut.

Louis melirik Clara disamping mamanya yang tengah tersenyum kearahnya.

"Nanti aja mah, Louis bisa ambil sendiri" ucapnya, lalu melanjutkan langkahnya menuju kamarnya yang dilantai atas.

Senyum Clara memudar, apa bang Louis tidak mau memakan brownis bersamanya?

'Sebegitu bencinya kah abang sama gw' batin Clara, hatinya sakit melihat abangnya yang selalu bersikap seperti itu padanya.

"Pah mah, Clara balik kekamar dulu ya" pamit Clara.

"Eh tunggu"

Dahi Clara mengernyit bingung, melihat punggung mamanya yang mulai menjauh.

Tak lama mama Mina datang sambil membawa piring kecil lalu ia menaruh 3 potong brownis dipiring kecil itu.

"Ini buat kamu makan dikamar kalo misalnya nanti laper" ucap mama Mina lembut.

Clara tersenyum lalu menganggukan kepalanya, "makasih mah"

Sesampainya dikamar ia langsung menutup pintu kamarnya, lalu duduk dipinggir kasur, tangannya mengotak atik hp nya sampai akhirnya ia menemukan nomor yang ia cari.

"Halo, Gura"

🐥🐥🐥

"Iya pak, saya ingin sekali ikut pertandingan basket"

"Hmmm saya liat kamu, kamu itu begitu hebat bermain basket dibanding yang lainnya, bagaimana jika kamu menjadi kapten basket putri? " tawar pak Anton, pelatih basket.

Karinska yang mendengarnya terkejut, "tapi pak, saya belum cukup berpengalaman untuk menjadi kapten basket" ucap Karinska yang masih ragu-ragu.

"Asal kamu yakin sama diri kamu sendiri, kamu pasti bisa" ucap pak Anton.

Karinska tersenyum, "baik pak, terima kasih" pak Anton mengangguk.

"Kalo gitu saya pamit dulu ya pak" pamit Karinska.

"Iya"

Setelah menutup pintu ruang guru, Karinska menghembuskan napas lega.

"Gimana? " tanya Rafael yang sudah menunggu Karinska sedari tadi.

"Saya ditawari menjadi kapten basket putri kak" jawab Karinska.

"Loh bagus dong, terima aja, main kamu juga bagus dan kamu cocok jadi kapten basket" ucap Rafael.

"Tapi saya masih ragu ka"

Rafael tersenyum tipis, "kar, kamu pasti bisa kok" ucap Rafael.

"Kalo gitu saya mau pergi dulu kelapangan basket" lanjutnya.

"Iya kak"

Ia berjalan dengan pikiran yang bingung, terima atau tidak?

we don't will changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang