chapter 10

4.5K 487 7
                                    

Melihat Erick yang tampak curiga dengan keberadaannya, Gura buru-buru bersembunyi kembali dibalik tembok.

Ia menahan napasnya saking takutnya keberadaannya diketahui.

Merasa sudah terdiam cukup lama, Gura pun mencoba mengintip lagi perlahan-lahan.

Tampak sudah tidak ada orang lagi, dan tersisa mayat wanita itu Gura menghembuskan napasnya lega lalu berbalik, tidak sengaja ia menabrak sesuatu ia tiba-tiba merasakan sakit di hidungnya.

Sambil mengelus hidungnya ia mendongak untuk melihat sang pelaku.

"E-erick? " cicit Gura ketakutan, Erick hanya diam menatap Gura dengan tatapan datar.

Tubuh Gura menegang, tubuhnya juga mulai gemetar ketakutan menatap Erick.

Baru saja ingin kabur, tapi sayang tangannya sudah dicekal duluan oleh Erick.

"Hehheehee Gu-Gura ga liat a-apa-apa ko, nihh mata Gura aja ditutup" ucap Gura, ia menutup matanya menggunakan tangan.

Badan Erick mulai maju mendekati Gura secara perlahan, dengan tatapan datarnya Gura yang menyadari hal itu ikut memundurkan langkahnya.

"E-erick jangan apa-apain Gura doong, Gura kan belum beli boneka anak ayam" ucap Gura.

Kaki Erick tiba-tiba terhenti, dahinya mengernyit heran dengan apa yang ia dengar barusan.

"Boneka anak ayam? "

"Iya Gura belum sempet beli, Erick mau beliin Gura boneka anak ayam? " ucapnya, tiba-tiba ia melupakan kejadian tadi dan perhatiannya teralihkan ke boneka anak ayam.

Erick menatap bingung gadis yang didepannya ini, bukannya tadi dia ketakutan?

"Lu ngapain disini? " tanya Erick dengan suara beratnya.

"Gura mau pulang, eh terus pas lewat Gura gasengaja liat Erick yang lagi bunuh orang yaudah deh Gura sembunyi aja soalnya Gura juga gak bisa lewat situ" jelas Gura yang sepertinya sudah melupakan rasa takutnya.

"Oh"

Gura mencebikan bibirnya kesal, "cuma itu? "

"Terus? "

"Gaada niatan buat anterin Gura pulaang gitu? "

"Ga"

"Anterin Gura pulang, nanti Gura kasih satu ice crem Gura" ucap Gura, namun sedetik kemudian ia baru tersadar dan langsung melihat keadaan ice cream miliknya.

"Yaaah ice creamnya meleleh" ucap Gura kecewa.

Erick melirik Gura yang tampak kecewa meratapi ice cream nya yang sudah mencair.

Gura menatap tajam Erick, "gamau tau pokoknya Erick harus ganti ice cream Gura! "

"Loh kok gw? "

"Iyalah gara-gara lu bunuhnya disitu gw jadi gabisa lewat situ"

"Yaudah" pasrah Erick.

Gura tersenyum lebar, lalu menarik lengan Erick paksa.

"Ayooo"

"Hmmm"

🐥🐥🐥


"Saayaaaang"

Rey tidak peduli dengan panggilan tunangannya, dan tetap melanjutkan langkah kakinya untuk menuju ruang osis.

"Saayaang temenin aku shoping doong" teriak Clara, ia berusaha menyamakan langkah kaki Rey.

we don't will changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang