"Abang Kingkong mau bawa Gura kemana? Bentar lagi bel masuk bunyi loh. Kata mami Aina. Gura ga boleh bolos, nanti kalo bolos Gura jadi anak bodoh. Nanti kalo Gura jadi anak bodoh, Gura susah dapet jodoh bang Kingkoong. Ntar kalo Gura jomblo terus, gak nikah-nikah gimana bang Kingkong? " ucap Gura panjang lebar, ia masih mengingat perkataan mami nya itu. Bagaimana jika nantinya ia jadi anak bodoh? Gura kan gamau jadi jomblo seumur hidup, ntar apa gunanya sel telur diperut Gura. Sia-sia dong.
King yang sibuk menyetir, melirik Gura. Ia menghela napas dengan pikiran anak satu ini, kadang ia berpikir. Bagaimana Rey bisa bertahan memiliki adik seperti ini?
"Cuma sekali" ucap King, pandangannya masih tetap fokus kedepan.
"Iih bang Kingkong, nanti gimana kalo Gura dimarahi pak kumis? Pak kumis itu galak loh bang Kingkong! " celetuk Gura.
King mengerutkan keningnya, "Pak kumis?"
"Iya bang Kingkong, guru dikelas Gura! Orangnya tuh genduut banget terus tuh ya kumisnya tebel, kalo lagi ngajar suka bawa donat. Tapi pelit banget masa bawa donat banyak, Gura ga dibagiin, huhh pak kumis pelittt"
King menghela napas, mengapa anak yang disebelahnya ini suka sekali mengganti panggilan nama orang?
"Bang Kingkooong berhentiii Gura pengen anak ayaaam" teriak Gura tiba-tiba.
"Nanti beli"
"Bang Kingkoong ayamnya kan ada disana, "ucap Gura, sambil menunjuk tukang anak ayam warna-warni.
King langsung menepikan mobilnya, kemudian mengikuti arah tunjuk Gura.
"Bang Kingkong, kita beli yukk. Gura pengen anak ayam soalnya lucu-lucu" ucap Gura riang.
"Gak" King baru saja ingin bersiap-siap menjalankan mobilnya kembali, tetapi sebuah tangan memegang lengannya. Ia menoleh kesamping, Gura yang sedang menampilkan wajah memelasnya.
"Bang Kingkoong ayoolaah Gura pengen anak ayaam" rengek Gura.
Luluh sudah, akhirnya ia menuruti permintaan Gura. Gura dengan semangat turun dari mobil, lalu berlari menghampiri tukang anak ayam.
"Waah lucu-lucu, Gura jadi bingung mau beli yang mana" ucap Gura, tangannya mengetuk-ngetuk dagunya.
King merasa aneh dengan gadis yang didepannya, tidak biasanya seorang gadis menginginkan anak ayam.
"Wah warna ungu juga lucu nihh" ucap Gura, lalu mengangkat paksa anak ayam yang ia maksud. Anak ayam itu terlihat pasrah dengan perlakuan Gura.
"Ehh neng jangan diteken ntar gabisa napas" panik tukang anak ayam.
Ciik ciik ciik
Gura langsung melepas anak ayam itu dari pegangannya, yang alhasil anak ayam itu terjatuh.
Tukang anak ayam itu menghela napas lelah.
"Yaampun neng ga langsung dilepas gitu juga atuh neng, lepasnya pelan-pelan" ucapnya yang sudah mulai lelah, baru kali ini ia bertemu pembeli modelan gini. Bahkan anak kecil yang ia temui pun tidak sampai separah dia.
Gura hanya mengerjap-ngerjap, anak ayam itu yang baru saja ingin berlari darinya. Ia sudah ditangkap duluan, oleh Gura.
"Mamaang Gura pengen beli ini" ucap Gura, sambil mengangkat anak ayam itu diatas kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
we don't will change
FantasyMelody dan Putri adalah sepasang sahabat yang hanya beda 1 hari, mereka bersahabat dari sd sampai saat ini yaitu duduk dibangku SMP meski mereka bersekolah disekolah yang berbeda tapi jarak rumah mereka juga cukup berdekatan. Suatu hari saat Melody...