"Cekcekcekk Kokoo, toriniku (ayaam, sini) " panggil Gura.
"Niwatoride wanaku nekodesu (itu kucing, bukan ayam) " ucap Hideyoshi, tetangga Gura yang menurutnya menyebalkan.
Gura menatap Hideyoshi malas, "urusai!(diam! ) "
Hideyoshi memutar bola matanya, melihat Gura yang berhasil menggendong anak kucing yang lucu.
"Watashi no yō ni, kono neko wa totemo kawaīde wa arimasen ka? (bukankah kucing ini sangat lucu, sepertiku? ) " ucap Gura, sambil menggendong anak kucing yang berwarna abu-abu putih.
"Tsk, anata wa jishin ga ari sugimasu (ck, kamu terlalu percaya diri) " balas Hideyoshi.
"Ish"
Awalnya Gura sangat khawatir saat akan pergi kejepang karena dirinya yang tidak bisa berbahasa Jepang, namun entah mengapa saat berbicara dengan kakeknya ia bisa mengerti bahasa Jepang dan bisa berbicara bahasa Jepang.
"Anata wa hontōni nekogasukidesu ka?(apakah kamu sangat menyukai kucing? ) " tanya ibunda Hideyoshi, Ayumi, setelah menaruh nampan diatas meja, Ayumi tampak sangat cantik dengan kimono yang melekat ditubuhnya.
"Mochiron obasan, watashi wa sore ga hontōni sukidesu (tentu bibi, aku sangat menyukainya) " jawab Gura semangat.
Ayumi tersenyum lembut, "Anata ga nozomunara, neko o tsureteitte kudasai, watashitachi wa mada takusan no neko o katte imasu (jika kamu mau, ambilah kucing itu, kami masih memiliki banyak kucing ) " ucap Ayumi lembut.
Gura yang mendengarnya langsung tersenyum lebar.
"Hontōni obasan? (Benarkah bibi? ) "
Ayumi tersenyum lalu mengangguk pelan, sontak itu membuat Gura melompat lompat senang.
"Okāsan, nan itteru no ( mama, apa yang kau katakan) " ucap Hideyoshi yang tidak setuju.
"Hideyoshi daijōbu,-ka ni wa mada neko ga takusan iru (Hideyoshi tidak apa-apa, toh masih banyak kucing dirumah) " ucap Ayumi.
"Kono koneko ga sore de shindara dō shimasu ka? (Bagaimana jika anak kucing ini mati karenanya?) " ucap Hideyoshi yang tidak yakin.
Gura menatap tajam Hideyoshi, "Nani tte itta no? Watashi wa dōbutsu koroshi-yade wa arimasen (apa yang kamu katakan? Aku bukan pembunuh hewan) " balas Gura yang tidak terima.
"Jikan? (Masa?) "
"Hai! (Iya!)"
"Oh" muka Gura memerah menahan kesal, Hideyoshi terkekeh melihat wajah Gura yang memerah karena kesal.
🐥🐥🐥
"Egaa" panggil Karinska lalu menghampiri, ia baru menyadari ada seorang perempuan disamping Ega.
"Dia siapa? " tanya Karinska.
Perempuan itu maju paling depan, "gua Marisa, sahabat Ega dari kecil gw murid baru disini, lo.... Siapa? " ucap Marisa, yang langsung memperkenalkan dirinya.
"Oh gw Karinska, kakak kelasnya Ega" jawab Karinska, matanya menatap datar gadis yang didepannya.
"Ohhh, yuk Ega kita pergi, pasti bunda udah nunggu kita dirumah" ajak Marisa dengan suara yang sengaja dikencengin agar Karinska merasa panas.
"Oh oke, kak Karin Ega pulang dulu ya, soalnya bundanya Ega udah nunggu dirumah"
"Bunda? " karinska menatap Ega dan Marisa bergantian.
"Kitakan udah sahabatan dari lama, jadi ya bundanya Ega udah gw anggap sebagai bundanya gw begitupun sebaliknya" ucap Marisa.
"Ohh, gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
we don't will change
FantasiaMelody dan Putri adalah sepasang sahabat yang hanya beda 1 hari, mereka bersahabat dari sd sampai saat ini yaitu duduk dibangku SMP meski mereka bersekolah disekolah yang berbeda tapi jarak rumah mereka juga cukup berdekatan. Suatu hari saat Melody...