Mata Gura membulat, mendengar ucapan Darel. Kembaran kecil? Dulunya ia memang memiliki kembaran, mereka berdua sangat dekat dan saling menyayangi. Tapi sayangnya kembaran kesayangannya harus meninggal diusia yang sangat muda, karena dari lahir saudaranya sudah mempunyai penyakit yang mematikan.
"Sayang, ayu kita kekantin" ajak Clara.
"Aayo" balas Darel, mereka berdua pergi meninggalkan Gura dkk. Diam-diam, tangannya melambai kecil kearah Gura.
"Wih kak Clara seleranya tinggi juga" celetuk Mara, ia menoleh kearah Gura yang sedari tadi diam.
Mara menyenggol lengan Gura dengan sikutnya. "Woy, tumben diem. Biasanya ribut" ucap Mara.
Gura langsung tersadar. "Hah? Apa? "
Karinska memutar bola mata malas. "Udah ah yuk, kekantin. Kalian gak laper apa" kemudian melengos pergi kearah kantin, Gura dan Mara langsung mengejar Karinska.
"Tungguin elahh" teriak Mara.
"Mesen apa lu Ra? " tanya Mara. Disisinya, pelayan masih setia menunggu dengan senyumannya.
Gura mengeluarkan kotak bekal yang ia bawa.
"Oh iya" Mara menepuk jidatnya. "Gw lupa, " ucapnya.
"Yaudah mbak itu aja" ucap Mara pada sang pelayan, pelayan hanya mengangguk pelan, lalu pergi.
"Itu bukannya si Clara ya" ucap Rico, sambil menunjuk kearah meja Clara dan Darel yang tengah bermesraan.
"Wih cepet amat move on nya, gak nyangka gua" timpal Zidan.
Mereka berdua melirik Rey, yang tampak diam. Tangan Rey mengepal, ia berjalan kearah meja Clara dan Darel.
BRAKK
"Ooh ternyata lu udah berani selingkuh ya. Cih dasar cewek murahan! " Darel yang tidak terima kekasihnya disebut cewek murahan langsung berdiri. Ia maju, lalu menarik kerah seragam Rey.
"Maksud lu apa? Bilang cewek gua murahan" ucap Darel dingin, matanya menatap tajam Rey.
Rey terkekeh. "Tapi emang bener kan? Liat aja. Dia aja selingkuh, " matanya melirik Clara. "Jalang"
Bugh!
"NGACA ANJING! "
"Reeey" teriakan dengan suara imut itu menggema dikantin.
Lily memegang lengan Rey, matanya berkaca-kaca melihat wajah Rey.
"Kamu kenapa bisa begini? " lirih Lily.
Rey memegang tangan Lily, matanya menatap lembut gadis kesayangannya.
"Aku gapapa kok" ucapnya lembut.
"Kalian kenapa tega ngelakuin hal ini ke Rey sih? " teriak Lily, semua yang dikantin menatap malas Lily.
"Udah gapapa Lily. Mending kita pergi aja yuk, disini ada jalang soalnya"
PLAKK
Suara tamparan menggema dikantin, semua orang heboh melihat kejadian didepan mata mereka.
Gura menatap tajam Rey. "GURA SUMPAHIN BANG REY AMA LILY DIIKUTI KUYANG, KUNTILANAK, POCONG, GENDERUWO, WEWE GOMBEL, SUNDEL BOLONG, LEAK, HANTU MUKA RATA, hahh hahh hahh"
"Sabar Ra, nih minum dulu" ucap Mara, sambil menyodorkan botol air minum berwarna pink. Gura mengambilnya, lalu meminumnya.
Setelah selesai, Gura menyerahkan kembali botol air minumnya ke Mara.
Mara mundur. "Lanjut"
"BANG REY! "
"HAH? " balas semua orang yang dikantin bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
we don't will change
FantastikMelody dan Putri adalah sepasang sahabat yang hanya beda 1 hari, mereka bersahabat dari sd sampai saat ini yaitu duduk dibangku SMP meski mereka bersekolah disekolah yang berbeda tapi jarak rumah mereka juga cukup berdekatan. Suatu hari saat Melody...