بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
Assalamu'alaikum wr wb
Gimana kabarnya hari ini?
Masih semangat nggak nih?
.
.
Kalo ada typo, tandain yah!!
.
.
Happy reading
.
.Dina sekarang sedang jalan jalan bersama nevan, setelah drama tadi akhirnya ia mencoba memaafkan mereka, mencoba mengikhlaskan, mencoba melupakan kejadian masa lalu, walau sulit.
Sesuai perkataannya, dina akan senantiasa memakai hijabnya, In Syaa Allah. Ia juga akan belajar menjadi pribadi yang baik lagi. Tak lupa dengan nevan yang senantiasa menggenggam tangan adiknya, ekspresinya datar, tapi berbeda dengan hatinya yang sangat senang.
"Dekk, jangan tinggalin abang lagi ya, abang janji akan senantiasa bersama kamu, lindungin kamu, jaga kamu" ucapanya serius.
Dina hanya mengangguk
"Bang nevan buktiin" jawabnya. Ia hanya butuh kepastian. WkwkwkDina mengedarkan pandangannya mencari hal yang menarik. Tapi tatapannya tak sengaja mengarah pada wanita yang menggunakan pakaian minim. Ia langsung menundukkan pandangannya 'astaghfirullah' . Dulu gue pake pakaian kek gitu yaa, dilihat lihat ngeri juga ya, batinnya
"Meski sama sama wanita, tapi kuntilanak pakaiannya lebih sopan dari cewek jaman now" lirihnya sambil melangkah pergi. Kini mereka berdua duduk dikursi taman rumah sakit
"Bang" nevan menjawabnya dengan berdehem saja.
"Gak jadi"
Dina tak sengaja mendengar orang yang sedang berbicara. Jadi ia berinisiatif ikut mendengarnya"Bang bang, dina kesana dulu ya, bang nevan jangan ikut, disini aja" nevan hanya mengangguk. Dina segera lari dan bersembunyi di balik tembok, samar samar ia mendengar...
"Kamu lucu deh kayak boneka" ucap sang pria pada kekasihnya
Sang perempuan yang mendengar itu tersipu malu, dengan malu malu ia bertanya "Ah, masa sih? makasih ya,, Emang boneka apa?"
"Boneka santet HAHAHAHA" sang pria pun langsung tertawa ngakak, berbeda dengan sang perempuan, ia setengah mati menahan kesalnya. Tak berbeda dengan dina, ia juga tertawa, tapi dengan lirih. Takut ketauan. Ia ingin melangkah pergi, tapi langkahnya terhenti setelah mendengar pertanyaan sang perempuan
"Yank tau gak?" dina yang mendengar itu langsung berlagak muntah. Ish, alay.
"Gak tau, emang apa?" tanya balik sang pria
"Nah itu makannya aku tanya kamu karena aku gak tau" jawab perempuan itu dengan polos.
Sedangkan prianya?
"GOLOK MANA GOLOK""LINGGIS MANA LINGGIS" sahut sang perempuan
"PALU MANA PALU" lanjut sang pria
Terjadilah perang dunia ke-3..
Dina kembali ke abangnya dengan tertawa. Masih ingat dengan adegan tadi. Sedangkan nevan menyerit bingung, apa yang terjadi saat tadi pergi?pikirnya•••
Pagi yang cerah ini, Laura ingin berangkat sekolah yang dijemput olah tsabit. Sebenarnya, ia tadi akan berangkat dengan kekasihnya, lumayanlah, walau gak sampai depan gerbang. Tapi tiba tiba saja tsabit ingin menjemputnya, jadi ia tak bisa menolak ajakannya. Laura pun terima² saja, ia tak tau apa yang akan terjadi nantinya.
Tinn, tinn
Laura yang mendengar itu langsung membuka pintu rimahnya, rumahnya sederhana, tak terlalu besar juga tak terlalu kecil. Itu adalah rumah yang diberikan oleh? Siapa lagi kalau bukan tsabit. Dulu laura mengaku bahwa dirinya hanyalah yatim piatu. Dengan bodohnya teman² tsabit beserta tsabit sendiri percaya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virranza Or Azkadina
General FictionVirranza Zunaira Arshad Gadis cantik dengan sejuta pesona Gadis unik dengan beribu kejutan Gadis mandiri dengan penampilan badgirl Gadis imut dengan jiwa berjuta sifat ________________________________________________________________________ ________...