42.....

2K 112 6
                                        

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
Assalamu'alaikum wr wb
Hai semuaa, how are you today?
S'moga sehat semua ya :)
.
.
Kalo ada typo tandain!
Happy reading

Canggung menyelimuti suasana saat ini. Nevan melirik Dina meminta penjelasan. Dina melirik Anza untuk menjelaskan.

Nevan sedari tadi penasaran dengan sosok perempuan yang dianggap teman oleh adiknya.
"Dek, diaaa siapa?" tanya nevan

Diawali helaan nafas, dina menjelaskan siapa temannya itu. Ia menjelaskan ke intinya saja. Tak panjang lebar. Anza hanya diam dengan bersedekap, tak lupa menutup matanya.

Nevan mendengarkan dengan seksama. Ingin marahh, tapi dicegah. Dicegah oleh adiknya. Marah karena ada orang lain yang pernah menggantikan posisi adiknya. Tapi dia masih ada secuil rasa trimakasih pada Anza. Karena dia, dirinya tau apa yang sebenarnya. Jadi, hanya kata trimakasih yang keluar dari mulutnya

Tak ingin berlama² lagi, Anza pamit pulang. Mereka juga saling bertukar nomor. Barangkali ada hal penting yang harus diketahui.

Dina dan Nevan kembali ke dalam. Sedangkan Anza pergi menuju parkiran untuk pulang.
.
.
.
Laura. Gadis itu mendekam di penjara. Dirinya tak rela jika hal ini terjadi pada-nya. Tapi apalah daya, takdir membawanya ke tempat yang seharusnya. Xixixi. Tapii dunia itu hanya sementara. Seperti kakta Ali bin Abi Thalib "Dunia itu hanyalah mimpi, dan kau akan terbangun saat kau mati"

Ia kira rencana nya berhasil sempurna. Tapi nyatanya? Hhh. Ingin marah, tapi ke siapa? Hanya bisa memukul tembok di dekatnya.

"Hhhh, kenapa jadi gini sih! Pacar gw mana lagi, orang lagi butuh, dia palah minggat, bokap gue pasti juga udah ditangkep. Gak ada yang bisa gw andelin. Gw kira Tsabit yang bakal nolong gw, tapi dia palah yang jeblosin gw kesini, Dasar Tsabit Anying" gerutu Laura.

Pengin nangis tapi, buat apa?
Polisi juga gak ada rasa kasihan pada dirinya. Ck. Jadi ia hanya biasa menggerutu atau menyumpah setapahi orang orang terdekatnya

"Ck ini pasti juga gara gara dina, dia yang ngadu ke tsabit. Tapi gak kaya biasanya tsabit percaya."
Laura, dia belum tau bahwa dina kecelakaan, tak ada yang mengabarinya tentang itu.
.
.
Malam indah ini, Tsabit isi dengan merenunggi kesalahan. Kesalahan yang diperbuat pada orang yang memperhatikannya selama ini. Lebih tepatnya, empat bulan yang lalu.

'Hhh!!Memang yaa, penyesalan selalu datang diakhir. Kalau diawal namanya pendaftaran' batin tsabit.

'Apa dina mau maaffin gw? Gw yang selalu kasarin dia, gw yang sering bentak dia, gw yang sering caci dia, gw yang sering...? Arghhh,,.. Apakah pantas?" pikiran tsabit berkecamuk.

Tiba tiba dering ponselnya terdengar. Ia melirik melihat siapa yang meneleponnya malam hari, ternyata itu teman temannya. Dengan malas ia mengangkatnya.

"Hey,hey,heyy, lagi pada apa broo" suara dika mengawali pembicaraan

"Kita ketemuaan di tempat nongkrong biasa, cepetan!" sahut tsabit dengan cepat, ia ngin memberi tahu kejadiaan tadi pagi.

Mereka ber-empat langsung terdiam bingung.
"Emang kenapa?" tanya faiz

"Udah cepetan gw tunggu"

Setelahnya tsabit langsung mematikan sambungan. Ia menyambar jaket hitamnya tak lupa mengambil kunci motornya, dan pergi menuju tempat nongkrong.

(Dalam sambungan)
"Hmmm" gumam dika bingung

"Sekarang kita ke tempat nongkrong" putus nevan.

Mereka semua akhirnya bersiap siap untuk go.
*
*
*
Sudah 15 menit tsabit menunggu. Tapi teman tamannya belum datang juga.
"Ck, lama banget"
Dengusnya saat melihat rombongan temannya baru saja datang

"Ada apa bro, tumben?" tanya dika

Tsabit tidak langsung cerita. Ia mengisyaratkan temannya untuk pesan terlebih dahulu. Karena tempat nongrong tersebut adalah warung, lebih tepatnya WARJIM(wkwkwk)

"Ehemmm" tsabit mulai mengubah suasana menjadi serius. Temannya pun memfokuskan pendengrannya.

Ia mulai menceritakan tentang pagi itu, tentang laura yang dijebloskan ke penjara. Mereka semua kaget. Sebenarnya nevan lumayan kaget, tapi dirinya langsung mengubah ekspresinya. Ia sudah menduga tsabit akan mencari tahu ttg laura.

"Van, kenapa lo gak kaget gitu?" tanya faiz

"Gue sebenernya udah tau kalau laura tuh emang kek gitu" santai nevan

Bughh...

"Kenapa lo gk kasih tau ke kita kita njirr" sinis dika

"Emang lo percaya?" Tanya nevan sembari mengelus bekas tonjok kan dika

"Gw mah percaya percaya aja" ketus dika

"Bener?" Liriknya

"Y-ya mungkin" lirihnya...

000oo00

Jujur, saya sudah lupa sama ceritanya.
Jadi sebentar lagi, saya tamat tin.

Saya mohon maaf sebesar besar nya yah?!

Sekian dr saya syukron pengertiannya

Alhamdulillah

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
.
.
Kapan kapan up lagi dech✌️🙃

Senin, 12 Desember 2021
"It's Me"



 Virranza Or AzkadinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang