Virranza Or Azkadina

3.{Alam bawah sadar}

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
Assalamu'alaikum wr.wb
.
.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
.
.
Jangan lupa vote and coment!
Banyak typo, mohon dimaafkan!

.
.
Happy reading💐
.
.

   Anza pun membuka matanya, hal yang pertama dilihat pemandangan indah yang menyejukkan mata.

   Taman indah nan asri, jenis jenis bunga warna warni, dari bunga mawar sampai matahahari, dedaunan yang sedang menari nari, sungguh memanjakan hati.

"Uwahhh,, masyallah, indah banget ini, gua udah di syurga yah, ukh mana ponsel, mana ponsel" puji Anza sambil mencari cari ponsel di saku celana nya

"Gak ada lagi, ini emang udah si syurga kali yah"

"Woyy, ada orang kagak nihh"teriaknya

Hening...

"Assalamu'alaikum" teriaknya lagi

"Wa'alaikumsalam wr wb" jawab seseorang

  Anza pun mencari asal suara tersebut, dia celingak celinguk kanan kiri, atas bawah, depan belakang, tetapi tidak ada apa apa

"Mana lagi tadi yang jawab" gumam Anza merinding, sambil menggosok gosok kedua lengannya

"Aku ada di belakangmu" jawab orang itu

"Woahh, cantik banget crazy, lu sape ? Kenalin nama gue Virranza Zunaira Arshad, dari keluarga Arshad, keluarga terkaya no 4 di dunia" sombong Anza sambil menyibakkan rambutnya ke belakang

"Nggak nanya!"ketus orang itu.

"😒, emang lu siapa?"tanya Anza

"Kenalin namaku Azkadina Haameda Mahveen"

Ya dia adalah Azkadina Haameda Mahveen, seorang pembully yang sudah bertaubat, sekarang ia memakai hijab, tanpa make up, cantiknya bertambah berkali kali lipat. Masyaallah.

"Oh, kita ada dimana sekarang,?"

"Kita sekarang ada di dalam alam bawah sadarmu"jawab Dina

"Emang mau ngapain sih" tanya Anza

"Hufftt.. Aku mau minta to-" belum sempat selesai bicara, Anza langsung memotong pembicaraan

"Mau minta apa, lontong, mendoan, donat, lumpia, tumpeng, ay-"

"Diem!!"ucapan Dina penuh penekanan dan tatapan tajam

   Nyali Anza pun langsung menciut, sambil menundukkan kepalanya kebawah, memandah rerumputan yang ia pijak. Mirip sama anak ayam yang dimaraih induknya

   Dina pun langsung cekikikkan melihat tingkah gemas Anza seperti itu... Ia tak tahan untuk mencupit pipi gembulnya yang di gembungkan.

"Iya iya maaf. Aku kesini mau minta tolong sama kamu, buat nempatin tubuhku, jiwaku udah mati, aku juga udah gak kuat menjalani hidup ini, jadi tolong gantiin hidupku ya, orang tuaku gak ada yang sayang sama aku, abang abangku gak ada yang perhatian sama aku, dicaci, dihina, jadi tolong gantiin aku yah...hiks" pinta Dina dengan mata berkaca kaca menahan air mata, tapi pertahanan nya tetap runtuh. Ia menangis.

Anza POV on

  Setelah aku medengarkan keluh kesah Dina, aku tertegun dan tak bisa menahan air mataku, aku pun langsung menghapus air mataku yang jatuh dan langsung memeluk Dina. Aku merasakan bahuku yang basah oleh air matanya.

   "Hsttt!..pasti ada yang sayang sama kamu, cuma kamu yang gak tau, jadi jangan nangis lagi" ucap ku agar Dina tenang, sambil mengelus kepalanya yang berbalut hijab, ku angkat kepalanya dan kuhapus air matanya

  "Thanks, jadi mau gak kamu gantiin aku," pinta Dina dengan tatapan memohon

   Aku yang gak kuat pun hanya mengangguk anggukkan kepalanya. Dia pun langsung memelukku.

"Jangan pelukh kencheng kencheng, sesekh...huh..huh...huh..."

Ia pun langsung melepas pelukannya dan menyengir, sedangkan aku mendengus...

"Makasih ya, aku sayang Anza banyak banyak" ucap dina sambil meloncat loncat seperti anak kecil

"Xixixi.." gumam Anza sambil geleng geleng

"Ini gimana keluarnya?" tanyaku

"Itu tu liat ada pintu warna putih, kamu maauk aja lewat situ, nanti keluar deh" jawab Dina menunjuk pintu yang ada di salah satu pohon yang paling besar sambil tersenyum lebar

   Aku pun menuju pintu berwarna putih tersebut, dan melambai lambaikan tanganku kearah Dina...dan tersenyum maniss...

"OIYA, NANTI AKU KIRIM INGATANKU" teriak Dina

"ASSYIAP" jawabku juga teriak

Anza POV end

.
.
Trimakasih
.
.
الحمد الله رب العا لمين
.
.
Wassalamu'alaikum wr.wb