-Happy reading-
🍃🍃🍃
"Arche, mau kemana kok udah rapi?"
Arche menoleh dan tersenyum "Tar, bantuin aku dong, jadi lawan bicara aku"
"Buat apa Arche? Bukannya tiap hari Arche bicara sama Tara?"
"Bukan gitu Tar, aku hari ini mau menunjukkan keberanian aku
Dahi gadis di hadapannya menyerit "Arche kan berani, mau nunjukin apa lagi?"
"Aku hari ini mau nembak seseorang Tar" ujar lelaki itu dengan antusias.
Tampak sorot kesedihan di mata Tara, namun dengan cepat sebuah senyuman terbit di bibir tipis nya.
"Siapa Arche? Tara kenal?"tanya gadis itu dengan antusias
Arche tertawa "Pasti lah kamu kenal"
"Siapa Arche? Jangan buat Tara penasaran!"
"Mina!"ujar lelaki itu dengan raut bahagia "Mana mungkin kamu ga kenal, kita kan udah sahabatan bertiga lama banget"
Mendengar itu membuat hati Tara sakit. Ada rasa egois yang berharap bahwa apa yang dikatakan lelaki itu hanyalah candaan, namun buru buru ia menghilangkan pikiran itu.
"Mina? Wah bagus dong! Tara seneng Arche ga salah pilih"
Arche menepuk nepuk dada nya "Sahabatnya siapa dulu dong? Astara!"
Keduanya tertawa pelan. Namun rasa sakit itu tetap Tara rasakan. Gadis itu sudah menyukai Arche sedari kecil, mengetahui bahwa lelaki itu sudah memiliki orang spesial di hatinya tentu akan membuat hatinya sangat sakit. Dimana orang yang disukai Arche, adalah Mina, yang notabenya sahabat nya dan Arche sejak kecil.
"Arche mau minta bantuan Tara kan? Kalau gitu, ayo mulai!"ujar Tara dengan antusias.
Arche tertawa "Semangat banget, aku seneng deh kamu setuju aku sama Mina"
"Tentu dong, Mina kan sahabat Tara juga"
"Iyaa juga ya, kalau gitu aku mulai ya!"
Tara mendengar setiap kata kata manis yang sudah disiapkan lelaki itu untuk sahabatnya, Mina. Kalau boleh jujur, setiap kata kata manis yang Arche ucapkan membuat nya sakit. Ia hanya bisa membayangkan jika dirinya yang berada di posisi Mina, tentu ia akan menjadi perempuan yang sangat bahagia.
"Gimana menurut kamu, Tar?"
Tara tersenyum "Bagus kok, saran Tara percaya diri aja, dan jadi diri sendiri"
"Pasti Tar, makasih ya udah mau bantuin aku"ujar Arche sembari menepuk kepala gadis itu.
"Good luck ya!"ujar gadis itu dengan senyum palsu yang merekah.
Arche melirik jam tangan nya "Aku berangkat dulu deh, kamu mendingan pulang takut dicariin mama"
"Iyaa Tara pulang kalo Arche udah berangkat"
Arche terkekeh lalu mengangguk "Temenin yuk, ke bawah"
Tara mengangguk antusias. Sudah tidak ada yang bisa gadis itu lakukan. Ia tidak mau menjadi gadis egois dan mengorbankan kebahagiaan Arche.
Arche mengambil kunci motor nya dan beranjak keluar bersama dengan Tara di sampingnya. Mungkin lelaki itu tidak akan sadar bahwa Tara tengah menahan sakit saat itu.
Arche menaiki motor miliknya, dan memakai helm full face yang ia bawa "Aku duluan ya, bintang nya Arche"
"Iya good luck, bulan nya Astara!"antusias gadis itu sambil mengangkat tangan tinggi tinggi.
Arche terkekeh dan mulai menyalakan motornya, meninggalkan Tara di pekarangan rumah lelaki itu. Gadis itu memutuskan untuk kembali pulang, karena hari pun sudah sore, sebentar lagi gelap.
'Mina pasti terima Arche, Mina kan suka sama Arche' batin gadis itu di sepanjang jalan.
Hari ini, pukul 17.00
Hari resmi dimana bulan akan menjadi milik langit dan bintang hanya akan tetap menjadi teman dan penghibur keduanya
-------------------
Haii readers!!
Jadi ini cerita pertama aku hehe..
Kalau ada typo dan lain lain mohon maaf ya..Jangan lupa vote+komen ya
Thankss All❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Frienzone-My Little Friend
Teen Fiction"Tara, jangan pernah bilang ada yang nyakitin kamu" Gadis itu menoleh dengan detakan jantung yang semakin cepat "Kenapa? Kamu bakal bikin orang itu hilang?" "Kamu kira aku dilan? Enggalah aku bakal bilang sama dia, jangan macam macam sama bintang ny...