Happy Reading☁️
Kini Tara dan Mina tengah menginjakan kaki di mall yang ramai. Untung saja mereka membawa jaket, jadi seragam dan atribut mereka tertutupi. Walaupun bukan itu saja halangan nya.
Sebelum menuju ke mall, sempat ada sedikit perdebatan dengan Rigel dan Arche. Walaupun di kelas Arche sempat berkata setuju, namun kenyataannya keduanya tetap ngotot ingin mengantar Tara dan Mina.
"Untung ya tadi mereka ga ngotot ikut masuk ke mall" ujar Mina dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya.
Tara pun ikut tersenyum "Iya Tara deg deg an banget, gimana kalo tadi mereka ikut, bisa gagal dong suprise nya Mina"
"Iyaa kamu bener banget"
Keduanya masih terkekeh mengingat wajah Rigel dan Arche yang memohon dengan memelas. Di sepanjang mereka berjalan pun Mina dan Tara kerap membicarakan tingkah keduanya.
"Oh iya Mina, Tara mau tanya, tumben Mina siapin suprise buat Arche, biasanya kan Mina langsung kasih hadiah gitu"
Mina menoleh "Oh itu, aku cuma mau coba sesuatu yang baru, gimana reaksi dia kalau tau aku bikin suprise"
"Mina emang keren!"ujar Tara sangat antusias
"Keren darimana, Tara? Aku cuma mau bikin sesuatu yang berkesan buat Arche, selagi aku masih bisa"
Tara terkekeh "Memang kenapa Mina ga bisa? Mina kan udah jadi pacar Arche"
"Iya, aku tau, tapi gimana kalo suatu saat aku ga jadi pacar dia lagi?"
Perkataan Mina sukses membuat Tara terdiam. Apa maksud perkataan Mina ini? Apa dia akan meninggalkan Arche? Buru buru Tara menghilangkan pikiran itu. Mana mungkin Mina meninggalkan Arche maupun sebaliknya?
Mina terkekeh "Udah gausah dibahas, gimana kamu sama Rigel?"
"Kok Rigel si Mina?!"kesal Tara sambil menghentakkan kakinya.
"Ya kali aja kan, kamu ada pikiran mau cari pacar, dan Rigel pun deket kan sama kamu, gausah jauh jauh carinya"Mina memang hobi menggoda sahabatnya ini.
Tara mendengus "Engga, Tara mau cari yang lebih dari Rigel, gamau sama Rigel"
'Mau nya sama Arche'lanjut Tara dalam batinnya.
"Eh kenapa? Dia kan baik, manis, apa yang kurang coba? Ya walaupun sedikit jahil, kayaknya bakal seru deh kalo kamu sama dia"ujar Mina dengan nada menggoda
Tara menggeleng kuat "Gamau gamau!"
Mina hanya terkekeh pelan, seru sekali menggoda sahabatnya ini. Namun nampaknya kesenangan itu harus terhenti tatkala keduanya telah sampai di toko yang mereka tuju.
"Silahkan kak, mau beli jam model apa? Silahkan dipilih"
Mina tersenyum "Saya lihat lihat dulu ya, mbak"
Dari awal Mina mengikuti saran Tara. Menurutnya, saran Tara patut dicoba, apalagi Mina tau bahwa Arche belum mempunyai jam tangan baru. Mata Mina berbinar sekaligus bingung melihat banyaknya model jam beraneka warna.
"Tara, menurut kamu mana yang cocok buat Arche?"tanya Mina sambil terus menatap jam yang terpajang di etalase toko itu.
Tara menoleh ke arah Mina dan menatap dengan bingung "Kok Mina tanya Tara? Mina kan lebih tau mana yang cocok, Mina aja yang pilih"
"Aku bingung banget ni, Arche suka warna apa ya?"
"Biru gelap kan?"
Mina sontak menepuk dahinya "Astaga! Iya, gimana aku bisa lupa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Frienzone-My Little Friend
Roman pour Adolescents"Tara, jangan pernah bilang ada yang nyakitin kamu" Gadis itu menoleh dengan detakan jantung yang semakin cepat "Kenapa? Kamu bakal bikin orang itu hilang?" "Kamu kira aku dilan? Enggalah aku bakal bilang sama dia, jangan macam macam sama bintang ny...