|Star|

56 6 0
                                    

Happy Reading ✨

Hari ini kembali Tara pulang bersama Rigel, karena Pak Rudi masih belum kembali. Sedari tadi gadis itu hanya melamun, bahkan Rigel pun merasa aneh dengan tingkah gadis itu hari ini.

"Lo kenapa si hari ini? Lagi sariawan?"

Tara tak menjawab hanya terdiam, pikiran nya memang sedang kacau hari ini.

Rigel menghela nafas jengah "Gue bingung, Lo lagi ada masalah atau apa? Jangan kaya orang bisu deh"

Tara tak menjawab justru ia malah mengeluarkan air matanya, lagi. Ya ini sudah kesekian kalinya gadis itu menangis hari ini.

Rigel kembali menghela nafas jengah. Tanpa mengatakan apapun, lelaki itu langsung menarik tangan Tara entah membawa nya kemana. Tara pun hanya diam saat Rigel membawanya.

Halaman belakang sekolah.

Rupanya Rigel membawa gadis itu kesana. Tara pun yang merasa dirinya berada di belakang sekolah, menyerit.

"Kenapa kesini?"tanya gadis itu setelah sekian lama.

Rigel menoleh "Akhirnya, ngomong juga lo"

Tara kembali diam, dan menurut kemana Rigel membawanya. Gadis itu kembali menyerit sembari menatap lelaki di sampingnya.

"Duduk"

Tara menyerit "Tapi kena-"

"Duduk gue bilang"

Tara mengangguk lalu duduk di bawah pohon yang rindang itu, Rigel pun mengambil tempat di sebelah gadis itu.

"Lo ada masalah?"

Tara menoleh "Gaada Rigel"

"Bohong! Pembohong lo, Tar!"gertak lelaki itu.

Tara yang mendengar nada Rigel meninggi sontak meneteskan air matanya, lagi. Rigel yang melihat itu mengusap wajah nya frustasi.

"Sorry, gue gak maksud buat lo nangis"

Tara menunduk "Tara yang salah"

"Gue cuma pengen jadi sahabat yang berguna aja, buat lo"

Tara menunduk, diam. Justru dengan Rigel mengatakan itu, membuatnya merasa sangat jahat karena menyembunyikan satu fakta darinya, maupun sahabatnya yang lain.

Rigel menyampirkan tangannya pada kepala gadis itu "Lo hari ini aneh, Tar"

"Biasanya, kan bawel, ga bisa diem, ngeliat lo diem gini, ga wajar, Tar"

"Ya walaupun, gue juga ga suka si lo bawel, berisik, tapi gue lebih gasuka Tara yang diem, jangan diem, Tar"

Tara menoleh "Maaf, Rigel"

"Gue ga butuh maaf, gue butuh nya penjelasan lo"

Tara terdiam lagi. Bagaimana bisa ia menjelaskan pada lelaki itu apa yang sebenarnya terjadi? Sementara ia pun sudah janji pada Mina, untuk tidak menceritakan nya.

Tara terlonjak saat Rigel merebahkan diri di depannya, dan kepala lelaki itu pada kakinya.

"Rig-"

Rigel memejamkan matanya "Diem! Gue capek ngadepin sikap lo"

"Rigel capek? Kalau gitu ayo pulang!"

Rigel tak menjawab dan hanya memejamkan matanya, entah lelaki itu tidur atau tidak.

"Rigel tidur?"

Namun tak ada respon dari lelaki itu, memang Arche dan Rigel jika mata nya sudah terpejam sulit merespon.

Frienzone-My Little FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang