Happy Reading 🌑
Arche melangkahkan kakinya lesu saat kelas usai. Mina tidak ada, Tara dan Rigel pun begitu. Setelah mendapat pesan jika Mina meminta diantar pulang oleh Tara dan Rigel, lelaki itu seolah kehilangan semangatnya.
Tak lama seseorang menepuk pelan pundaknya "Lesu amat lo!"
"Gimana gue gak lesu, Mina gaada, Tara Rigel pergi, gue kek anak buangan tau ga"Arche menenggelamkan wajahnya ke meja.
"Mereka kan udah bilang sama lo,Mina minta dianter pulang, dia gaenak badan"Rani pun ikut berbicara.
Arche menghela nafasnya "Iya, tapi kenapa mereka ga ajak ajak gue coba? Gue kan pacarnya"
"Urgent urgent paham ga si lo?!"
Arche tidak menanggapi lagi ocehan sejoli itu. Ia lebih memilih merapikan bukunya dan berniat untuk menjenguk Mina di rumahnya. Melihat Arche yang langsung melengos membuat Rio dan Rani hanya bisa menggeleng gelengkan kepala nya.
Baru beberapa langkah lelaki itu berjalan, sebuah suara berhasil membuatnya terhenti.
Arche menoleh "Gladys?"
"Kita dipanggil sama Pak Rudi, persiapan buat pemilos udah deket"
Arche menepuk dahinya keras, terlalu memikirkan Mina membuatnya melupakan jika ia merupakan kandidat ketua osis. Bagaimana ia mau jadi ketua osis jika seperti ini?
"Sekarang banget?"
Gladys mengangguk cepat "Huum, ayok!"
Arche kini hanya pasrah saat Gladys menarik tangannya. Mungkin ia akan menjenguk Mina setelah ia selesai dengan urusan osis nya.
****
"Baik semua, kurang lebih seperti itu teknis pelaksanaan nya, saya harap calon terbaik dapat menang"
"Saya tunggu hasil kalian"
Semua anggota mengangguk "Siap pak!"
Arche langsung menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kini kepalanya sudah berada di atas meja di depannya. Sungguh melelahkan itulah yang Arche pikirkan.
Gladys menepuk pundak lelaki itu "Kenapa lo?"
"Hah? Gapapa"balas Arche cepat lalu kembali meletakkan kepalanya lesu.
"Ada masalah lo sama sepupu gue?"
Yang Gladys maksud ialah Mina, lalu melihat Arche menggeleng membuat gadis itu langsung paham.
Gladys menyerit "Mana sepupu gue, kok tumben ga keliatan?"
"Pulang, Mina gaenak badan"balas Arche.
"Hah? Sejak kapan tu bocah bisa gaenak badan?! Mana mungkin! Orang dia fisik nya kuat banget!"
Arche mendongak "Emang orang yang fisiknya kuat gabisa sakit? Mina manusia juga kali"
Arche pun tau, walaupun Mina terlihat lemah namun sebenarnya gadis itu kuat dalam arti dia jarang sakit. Arche pun heran, Mina benar benar pulang karena tidak enak badan menurutnya mustahil.
Gladys menepuk pundak lelaki itu lagi "Gue mau pulang, udah ditunggu sama Leo"
"Hm sana!"Arche mendongak lalu mengibaskan tangannya.
"Dih ngusir! Oke gue pergi, bye!"
Sesaat setelah Gladys pergi, Arche memilih untuk langsung melesat keluar. Ia harus cepat memastikan keadaan Mina. Ia sudah tidak peduli jika ada gangguan lagi, Arche akan tetap langsung menuju rumah Mina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Frienzone-My Little Friend
Ficção Adolescente"Tara, jangan pernah bilang ada yang nyakitin kamu" Gadis itu menoleh dengan detakan jantung yang semakin cepat "Kenapa? Kamu bakal bikin orang itu hilang?" "Kamu kira aku dilan? Enggalah aku bakal bilang sama dia, jangan macam macam sama bintang ny...