|Sky|

43 7 0
                                    

Happy Reading ☁️

Kini Arche dkk tengah berada di dalam UKS. Untung saja UKS sedang senggang, jadi tidak ada orang disana. Mina memilih membaringkan diri di ranjang, sementara Tara mendengus kesal akibat perbuatan lelaki di depannya.

"Rigel! Bukan yang itu obatnya!"ujar Tara sembari melihat obat yang dibawa Rigel.

Rigel menyerit "Heh lo itu luka, kalo luka dikasi obat merah lah!"

"Tapi luka nya bukan luka yang diobati pakai itu, cukup kasih es aja, Rigel!"

Rigel menurut dan langsung mengambil es yang tadi Rio beli di kantin. Tangannya membawa es yang kini ditekankan pada pipi Tara.

Lagi lagi Tara meringis "Aw! Rigel! Pelan pelan ini perih!"

"Mau lo apaan si?! Ini udah es batu sekarang, masih juga lo bilang sakit"Rigel pun mendengus kesal.

"Gel! Maksud Tara yang halus Gel! Lo kaya mau nyiksa orang, bego!"sahut Rio saat melihat tingkah lelaki di depannya ini.

Rani memilih mengambil alih es di tangan Rigel "Sini! Lihat, gue ajarin!"

Rani menempelkan es yang ia bawa pada pipi Tara. Berbeda dengan tadi, kini Tara hanya diam dan membiarkan rasa dingin itu menjalar di pipi nya.

"Nah, liat go!"Rio menunjuk ke arah Rani yang tengah mengobati Tara.

Rigel menyerit "Go?"

"Iya, bego!"

Rigel mengapit kepala Rio pada lengan nya, membuat lelaki itu meringis. Semua yang disana hanya terkekeh tanpa berniat membantu Rio.

Arche menghentikan kekehannya dan menatap Mina "Kamu bener kan ga diapa apain sama Gea?"

"Bener, Arche, aku baik baik aja"

Mina beranjak dari tempat ia berbaring, membuat Arche ikut membantu gadis itu. "Aku mau ke kamar mandi"

"Mau dianter?"

"Kamu kan cowok ngapain nganter,Arche"Mina terkekeh geli.

Tara menyela "Kalau gitu Tara aja yang anter"

"Eh gausa-"

"Pokoknya Tara yang anter, Mina"kekeuh gadis itu.

Mina tersenyum "Yaudah deh, ayok"

Tara tersenyum lalu mengangguk. Gadis itu menuntun Mina dengan hati hati, ia tidak mau hal buruk terjadi pada sahabatnya jika nanti Mina sendirian lagi. Bisa jadi Gea akan mengganggu lagi.

Langkah Tara berhenti saat Mina berhenti, Tara menyerit saat Mina menunduk sembari memegang dada.

"Mina? Mina gapapa?"tanya gadis itu khawatir.

Mina mendongak "Gapapa kok, cuma sesek"

"Itu ga baik Mina! Mau Tara izin ke guru buat bawa Mina ke klinik?"

"Engga, Tar, nanti juga hilang kok"tolak gadis itu.

Mina kembali berjalan, begitupun Tara yang kembali menuntun gadis itu. Sampai di depan salah satu pintu kamar mandi, Mina meminta Tara untuk tetap berada di luar.

Namun baru beberapa menit gadis itu menunggu, terdengar suara jatuh dari dalam bilik Mina.

Tara mengetuk pintu kamar mandi di depannya "Mina? Mina gapapa?"

Tak ada jawaban, tentu saja membuat Tara panik.

"Mina! Mina denger kan?! Mina baik baik aja kan?!" Tara terus menggedor pintu kamar mandi dengan keras.

Frienzone-My Little FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang