08. perjodohan

9.8K 1K 72
                                    

Malam harinya Rara sedang duduk di meja riasnya dengan menggunakan gaun putih yang di belikan oleh Roy

Rara menatap dirinya dari pantulan kaca meja riasnya dan di ambang pintu nampak seseorang yang berdiri sambil tersenyum manis dan dia adalah Reno

"Ekhem." Reno berdehem singkat lalu berjalan menghampiri Rara

sedangkan Rara membalikkan badannya dan terkejut saat melihat Reno berdiri di hadapannya

"Bang." Rara langsung memeluk tubuh Reno dengan sangat erat

"Kenapa nangis?"

"Rara rindu sama papa, bang." Reno mengusap rambut Rara dengan sangat pelan

"Abang juga." Rara mempererat pelukannya sedangkan Reno menyeka air mata sang adik yang turun membasahi pipi Rara

Roy yang ingin menuruni anak tangga langsung mengurungkan niatnya dan berjalan masuk ke dalam kamar Rara yang nampak Reno juga ada di dalam ruangan tersebut

"Kalian kenapa?" Tanya Roy membuat Rara melepaskan pelukannya

"Ganggu aja deh mas!" Ketus Rara lalu memutar bola matanya malas 

"Kalian keluar sekarang soalnya mereka udah nungguin di bawah." Roy berjalan keluar dan meninggalkan kedua adiknya

Rara mendudukkan tubuhnya di tepi kasur "bang, aku takut liat muka dia siapa tau calon aku titisan adududu si manusia muka kotak."

"Emang ada ya titisan adududu?"

"Ada bang, makanya dari itu Rara takut buat liat mukanya apalagi mas Roy bilang dia itu dosen aku."

Reno menarik pelan tangan Rara membuat sang empu menatap Reno dengan tatapan aneh

"Kita liat aja dulu siapa tau dia nggak seburuk itu, kalaupun dia kayak adududu abang yang bakal menolak perjodohan itu."

"Ya udah." Rara menghela nafas berat dan berjalan keluar kamarnya sambil menggandeng tangan Reno menuju ruang tamu

Semua mata tertuju pada Rara dan Reno yang menuruni anak tangga sedangkan Rara terkejut saat melihat keluarga Alge

"Tuh tua-tua bau tanah ngapain ada di sini sih bawa-bawa keluarga segala! Atau mungkin dia pengen melamar jadi bodyguard mas Roy?" Batin Rara

Reno yang melihat adiknya sedang melamun dengan pelan merangkul pundak Rara membuat gadis itu tersadar dari lamunannya

Rara dan Reno mendudukkan tubuhnya di sebelah Roy dan Mirna menggenggam tangan Rara

"Jadi begini, tujuan kita ke sini untuk menjodohkan Alge dan Rara." Ucap Baim dan seketika dunia Rara berhenti sejenak mendengar ucapan Baim

Dengan cepat Rara mengatur nafasnya sedangkan Kalila menjulurkan lidahnya mengejek Rara

"Jadi bagaimana? Apakah kamu menerima perjodohan ini, sayang?" Kali ini Ambika yang bertanya

Rara menoleh ke arah sang mama yang mengangguk pelan. "Rara terima perjodohan ini." 

"Alhamdulillah." Ucap mereka serempak dan Kayla beserta Hilary datang dengan membawa makanan ringan yang telah dibuat oleh mereka berdua

Rara antara senang dengan tidak tapi mau bagaimana lagi dari awal dirinya sangat bersemangat tapi pas mengetahui bahwa dirinya akan di jodohkan dengan musuh bebuyutannya

"Ma, Rara boleh nggak bicara berduan dengan Alge?" Tanya Rara

Ambika mengangguk. "Iya, boleh kok sayang." 

Rara dan Alge berjalan keluar rumah menuju taman yang berada di dekat rumah Rara

Sesampainya di taman keduanya mendudukkan tubuh mereka di kursi taman

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang