13. Geng Brendi

8K 759 42
                                    

Setelah pembelajaran selesai akhirnya Rara dan Kalila memutuskan untuk mengisi perut mereka sebelum melanjutkan pembelajarannya

Kedua gadis itu berjalan sambil bercerita mengenai kerja kelompok mereka yang akan di kerjakan besok hari membuat Rara bingung harus membuat apa begitupun dengan Kalila

Seorang gadis dengan bawahan rok plisket sedang berjalan ke arah Rara sambil membawa sebuah undangan yang Rara sendiri tak tahu

Gadis itu menahan langkah Rara yang hendak memasuki kantin membuat Rara merasa kesal

"Apa?" Tanya Rara ketus

"Nih undangan buat kalian." Sahut gadis itu yang memberikan Rara dan Kalila undangan yang mungkin saja undangan pernikahan

"Undangan apa?"

"Nikah."

"Sama siapa? Lagian emangnya ada yang mau nikah sama cewek aneh kayak lo?"

"Ada dong buktinya pak Alge mau nikahin aku."

Mata Rara membulat mendengar ucapan gadis aneh yang kini berdiri di depannya sambil membawa dot bayi

"Gue nggak salah dengar kan kalau abang gue mau nikah sama lo?" Kali ini Kalila yang bertanya sedangkan Rara memperhatikan dari atas sampai ke bawah

"Nih cewek emang cantik sih tapi masa iya Alge mau nikah di tanpa sepengetahuan gue? Mana lagi nih cewek udah kayak bocil bawa dot Bayi, lagian masih mendingan gue di banding tuh cewek." Batin Rara

Tasya tersenyum lebar ke arah Rara dan Kalila yang merasa bingung dengan Tasya

"Berobat lo!" Ketus Rara yang mulai kesal

"Kamu yang maunya berobat!"

"Lo!"

"Kamu!"

"Lo!"

"Kamu, Ra!"

"BERHENTI!" Teriak Kalila yang memegang belati kecil dan di berdiri di tengah-tengah Rara dan Tasya

Tasya yang melihat belati yang di genggam oleh Kalila dengan bersusah payah menelan salivanya

"Mending lo cabut deh sebelum jiwa psikopat gue keluar!" Ucap Kalila datar

Rara yang melihat wajah Kalila yang di buat-buat datar hanya bisa tertawa saja karena bagaimanapun Kalila tidak bisa menjadi seorang gadis yang dingin malahan dia cocok menjadi seseorang yang sangat humoris

Tasya pun berjalan meninggalkan mereka berdua sambil memegang dot bayinya

"Nih undangan bagus banget sih mana tulisannya lettering gitu apalagi warnanya kayak warna tenang, nanti gue bakal buat undangan kayak gini juga deh." Puji Rara dan menatap undangan yang berikan oleh Tasya tadi

"Lo mau buat undangan untuk siapa? Kan lo udah nikah, Saipul!"

"Gue mau nikah sama Zayn Malik terus Alge gue buang sejauh-jauhnya kalau bisa gue simpan di freezer aja biar jadi es."

"Tega amat lo!"

"Biarin lagian abang lo tak setampan Zayn Malik ku."

"Terserah deh, Ra! Gue bingung kapan sih lo itu dewasa sedikit? Percuma lo cantik kalau pemikiran lo nggak dewasa!"

"Bakal ada tiba saatnya gue berfikiran dewasa lagian gue suka jadi diri gue sendiri dari pada harus menjadi diri orang lain." Ucap Rara. Ia pun melangkah masuk ke dalam kantin

Rara menghentikan langkahnya saat melihat kantin yang sangat ramai di penuhi oleh dosen dan para mahasiswa yang sedang mengisi perut mereka

Namun Kalila menarik tangan Rara menuju meja Alge yang sedang menikmati makanannya membuat Rara berusaha melepaskan tangan Kalila dari tangannya

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang