Kabar bahagia ini sudah tersebar ke Ambika serta kakak-kakak Rara dan mereka sangat-sangat senang begitupun dengan Kalila yang mengetahui Rara sedang mengandung ia pun memutuskan untuk mengisi perutnya setelah itu ia akan pergi ke rumah sang kakak. Ambika yang baru saja keluar dari kamarnya merasa lega saat melihat Kalila yang sedang menikmati makanannya
Baim yang hendak mengambil air seketika terkejut melihat Kalila yang sedang makan dengan sangat lahap padahal tadi kan dia tak ingin makan tapi kenapa sekarang anaknya itu duduk di sini sambil menyengir ke arah Baim dengan wajah polosnya itu
Ambika menarik kursi lalu mendudukkan tubuhnya sambil mengelus rambut Kalila dengan pelan sedangkan Baim tak mengerti apa yang terjadi? Apalagi Ambika yang sedari tadi tersenyum manis dan penampilannya sangat rapi seperti ingin pergi ke suatu tempat. Baim ikut mendudukkan tubuhnya di sebelah Ambika lalu menatap wajah istrinya itu
"Ini ada apa sih?" Tanya Baim
"Papa kepo ya?" Tanya Ambika balik
"Iyalah! Gimana nggak kepo orang kalian aneh kayak gini."
"Jadi gini kita bakal jadi kakek dan nenek."
"Mama hamil?"
Plak
Ambika menggeplak lengan suaminya dengan sangat keras membuat Baim meringis kesakitan karena pukulan istrinya itu. "Bukan mama!" Ketus Ambika
"Ya terus siapa?"
"Rara, Rara menantu kita."
Seketika mata Baim berbinar dan menatap wajah Ambika dengan raut wajah yang sangat-sangat bahagia. Setelah sekian lama akhirnya mereka memiliki cucu juga. Baim langsung menelfon Oma Rita untuk memberi tahu kabar bahagia ini bagaimana pun beliau sudah dari dulu menunggu anak dari Rara dan Alge
Ambika mengambilkan air untuk Kalila yang tersedak makanannya karena tak sabar ingin ke rumah Rara. Gadis itu meneguk air minumnya hingga tanda tanpa tersisa sedikitpun dan ia melanjutkan menikmati makanannya yang tinggal sedikit lagi
***
Saat ini Rara sedang menonton televisi sambil memperhatikan Alge yang mengupas mangga yang mereka ambil di belakang rumah. Rara menuangkan garam ke dalam mangkuk yang berisi air minum dengan mata yang menatap televisi sedangkan Alge memukul pelan tangan istrinya saat garam tumpah
"Kalau nonton ya nonton aja ini biar saya yang bikin." Ucap Alge
"Itu filmnya bagus jadi kayak gitu."
"Mending kamu duduk yang tenang jangan ganggu bahan-bahannya."
"Pelit amat. Tadi kan yang manjat aku bukan kamu jadi suka-suka aku dong mau ganggu atau nggak."
"Terserah kamu ajalah, Ra." Alge pasrah dengan istrinya itu yang sangat keras kepala itu
Tiba-tiba Rara merasa mual dengan cepat ia berjalan ke kamar mandi dan Alge menyusul Rara. Perlahan Alge memijit leher Rara dengan pelan namun Rara melepaskan tangan Alge dari lehernya lalu membasuh wajahnya. Setelah itu Rara menutupi wajah Alge menggunakan handuk yang lainnya
"Pergi."
"Lah kok pergi?" Tanya Alge
"Mungkin non Rara nggak bisa liat muka den Alge. Itu juga biasanya bawaan bayinya." Celetuk Bi Sari
"Nah iya mending kamu jaga jarak dan mungkin selama sembilan bulan kita pisah kamar aja ya?" Ucap Rara
"Terserah kamu ajalah." Lagi dan lagi Alge pasrah dengan istrinya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen Tetangga
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Algerian Atmajaya Wilson dosen yang berumur 27 tahun itu memiliki wajah yang sangat tampan dan tak lupa dengan senyuman manisnya itu menambah kesan yang sangat lebih dari dirinya Natascha Azurabella Kayrani Sanjaya gadis yan...