04. Konser dadakan

14.5K 1.3K 170
                                    

Di meja makan tak hentinya Alge menutup telinganya saat mendengar Baim dan Ambika yang membahas tentang masa lalunya

"Kalian bisa nggak sih jangan ngungkit masa lalu!" Ketus Alge yang sudah tak tahan dengan pembahasan mereka

Baim pun menghela nafasnya pelan "lebih baik kamu cari jodoh sebelum kita yang mencarikan kamu jodoh."

Jodoh lagi jodoh lagi! Kepala Alge rasanya ingin lepas saat orang tuanya menyuruh dirinya segera mencari jodoh, namun bagaimana pun ucapan orangtuanya benar juga kalau di umurnya yang 27 tahun sudah matang untuk membangun rumah tangga

"Kan Alge udah bilang sama kalian, bakal tiba saatnya Alge mencari pendamping hidup." 

Rara sedari tadi menyimak pembicaraan keluarga itu tanpa berkedip sedikitpun membuat Kalila menyenggol lengan Rara

"Serius amat." Ucap Kalila

Rara melirik sekilas ke arah Kalila yang menatap wajahnya "gue lagi menertawakan nasib abang lo."

"Ra, kamu udah punya pacar belum?" Tanya Ambika yang menuangkan nasi ke dalam piring Rafly---adik Alge yang baru saja berumur tiga tahun

"Punya, Ma. Tapi kita beda keyakinan." Sahut Rara dan Alge tertawa terbahak-bahak

Lagian kalau di pikir-pikir apanya yang lucu sampai Alge tertawa begitu keras? Di tambah lagi pria itu menyeka air matanya yang turun karena terlalu banyak tertawa

"Ge, nggak boleh kayak gitu! Rara aja yang jauh di bawah kamu udah punya pacar sedangkan kamu nggak punya pacar sama sekali!" Tegur Baim namun kata-katanya itu sangat menyinggung sekali

Tak lama kemudian Rara dan Kalila selesai menikmati sarapan mereka berdua

"Kita berangkat sekarang ya." Ucap Kalila yang menyalimi tangan Baim dan Ambika begitupun dengan Rara

Tanpa sengaja Kalila mendorong tubuh Rara hingga terjatuh namun Alge langsung menangkap tubuh gadis itu

"Kamu nggak papa?" Tanya Alge

Rara mengangguk singkat "iya, gue nggak papa."

Kalila senyum-senyum sendiri melihat keduanya yang saling tatapan satu sama lainnya

Ambika berdehem singkat "ekhem! Tuh tangan nggak usah pakai di pegang segala."

Rara yang tersadar pun langsung melepaskan tangannya dari tangan Alge dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan

"Lo moduskan pegang tangan gue!" Rara menunjuk wajah Alge dengan jari telunjuknya

Modus? Bukannya tadi Rara yang memegang tangan Alge kenapa sekarang gadis itu menuduh Alge?

"Permisi ya, yang modus itu kamu bukan saya lagian kalau jalan pakai mata jangan pakai dengkul!"

"Alge yang baik hati tapi boong dengarin gue ya, di mana-mana itu orang jalan pakai kaki bukan pakai dengkul tapi kalau lo jalan pakai dengkul gue percaya."

Alge ingin sekalian mencabik-cabik wajah Rara namun dia harus sadar kalau Rara jauh lebih ganas di banding dirinya

"Mending kalian berangkat sekarang!" Ucap Alge yang di angguki oleh Kalila

Sedangkan Rara berjalan duluan meninggalkan Kalila yang sedang meminta uang ke Algerian

*******
Saat memasuki kampusnya Rara mengibaskan rambutnya dan tak lupa wajahnya sangat cantik membuat siapapun akan terpesona

Di Koridor menuju ruangan kelasnya banyak sekali mahasiswa yang sedang berbincang dan ada juga yang bermain tiktok serta membaca novel

"COBA KAU KATAKAN PADAKU DIA ITU SIAPA?" Rara bernyanyi dengan sangat keras membuat mereka yang lainnya langsung menatap Rara

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang