09. akad

11K 1.1K 65
                                    

Setelah menyelesaikan masalah pekerjaannya di Kantor Alge memutuskan pulang untuk beristirahat.

Lima menit Alge berusaha memejamkan matanya namun sayangnya matanya susah tertutup dan sekarang Alge memikirkan pernikahannya yang akan dilaksanakan besok pagi di kediaman Sanjaya 

"Kalila." Ucap Alge

Kalila yang sedang memakai masker wajahnya langsung membalikkan badannya dan menatap Alge

"Kenapa bang?"

"Kok abang gugup ya?" Kalila berusaha untuk menahan tawanya saat mendengar bahwa Alge sangat gugup padahal kan akadnya besok bukan sekarang

"Santai aja kali bang, lagian papa kan udah kasih ke abang kertas yang harus abang hafal."

"Tapi jantung abang kayak maraton gitu, dan kayaknya bentar lagi nih jantung copot."

Kalila menggelengkan kepalanya dan melempari Alge guling berwarna pink itu dan Alge memutar bola matanya malas melihat adiknya itu

"Abang takut salah kan?" Tanya Kalila yang di angguki oleh Alge

"Iyalah pakai nanya lagi!" Ketus Alge

Kalila beranjak dari atas karpet lalu berjalan menuju kasur Alge dan mendudukkan tubuhnya di hadapan Alge

Kalila mengetuk dagunya berfikir sejenak dan tiba-tiba terlintas sesuatu di pikirannya membuat gadis itu langsung menjentikkan jarinya

"Aku punya ide."

Ide? Alge tak yakin ide Kalila itu bisa mengusir rasa takutnya dan kelihatan sangat jelas senyuman licik Kalila itu

"Ide apa?"

"Kita coba latian ijab kabul dan siapa tau abang berhasil, oh ya bdw bang Alge kasih mahar apa ke Rara?" Tanya Kalila dengan wajah yang sangat penasaran

"Saham Algerian company 305 lot, dua buah pulau pribadi, terus logam mulia 800 gram dan seperangkat alat sholat." Ucap Alge santai

Sedangkan Kalila tercengang mendengar mahar Rara sebanyak itu membuat Kalila memegang dadanya

"Ya---" Ucapan Kalila terpotong saat mendengar samar-samar penjual putu

"KUE PUTU!" Teriak Kalila dan berlari keluar dari dalam kamar Alge dengan membawa piring kosong

Di tempat lain nampak Rara yang sedang menghitung uang simpanannya selama tiga tahun belakangan ini dan tak lupa Kayla yang menemani adik iparnya itu

"Kak, bantu aku hitung nih uang." Ucap Rara yang mengeluarkan uangnya satu persatu

"Uang itu semua kamu dapat dari hasil apa?" Tanya Kayla sambil membantu Rara

"Biasa hasil copetan sama Ngepet."

"Kamu tukang copet?"

"Iya, tapi aku copet bukan uang orang-orang tapi uangnya Roni."

Kayla menggelengkan kepalanya bisa-bisanya dia memiliki ipar seperti Rara

"Ra, kamu nggak mau perawatan gitu? Biar wajah kamu cerah pas akad nanti?"

"Nggak! Ngapain harus perawatan segala? Yang ada buang-buang uang, cari duit itu susah jadi kita nggak usah melakukan sesuatu yang tidak ada hasilnya sama sekali."

"Terserah kamu ajalah."

Setelah dua jam mengeluarkan uang-uangnya dari dalam celengan akhirnya Kayla dan Rara memutuskan untuk tidur

********
Pagi hari ini Rara baru saja selesai di rias dan tak lupa Kayla yang sudah siap sedari tadi

Rara terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya putih membuat aura kecantikan Rara semakin terpancar

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang