48. jelek ya?

5.3K 557 44
                                    

Di perjalanan pulang Rara akhirnya sadar dari pingsannya dan menatap sekelilingnya yang nampak Kalila berada di sebelahnya sedangkan Alge mengemudi mobilnya. Di belakang mereka nampak geng Revlix dan di depan ada mobil ambulans yang membawa jenazah Mauren ke rumah Rara karena keluarga Mauren tak bisa di hubungi

Rara menatap nanar mobil di depannya itu. Perlahan Kalila mengelus punggung Rara untuk menenangkan sahabatnya itu dan Kalila memberikan air mineral untuk Rara habiskan karena Kalila sangat tahu bahwa Rara sangat shock setelah kepergian Mauren yang menggemparkan geng Revlix serta kampusnya

Rara masih tak mengerti kenapa Mauren pergi secepat ini? Apa mungkin dia sakit atau apa? Namun Rara curiga bahwa pasti Mauren meninggal karena penyakit yang di deritanya selama dua tahun belakangan ini. Rara sempat menanyakan hal itu ke Mauren namun Mauren hanya mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja

"Mauren kenapa bisa meninggal?" Tanya Rara

"Dia punya penyakit leukimia." Sahut Kalila

"T-tapi kenapa dia nggak bicara sama gue atau lo?"

"Ra, Mauren nggak mau buat kita kepikiran tentang penyakitnya itu dan dia lebih memilih untuk memendam semuanya."

"Tapi lo kenapa bisa tau?"

"Seminggu yang lalu gue ke rumahnya dan gue dapat surat diagnosa dokter bahwa Mauren menderita leukimia dan itu alasan dia pakai Wig."

Rara menundukkan wajahnya dan menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya itu. "Gue ngerasa gagal jadi sahabatnya Mauren." Ucap Rara

"Lo nggak usah berfikir kayak gitu, setiap manusia pasti bakal kembali ke maha pencipta."

"Gue berharap dia tenang di atas sana."

"Pasti, Ra."

Alge merasa kasihan dengan istrinya itu bagaimana pun Mauren sangat berpengaruh dalam kehidupan Rara dan selama ini hanya Mauren dan Kalila yang selalu ada buat Rara selama dua tahun apalagi waktu kejadian Bella dulu, Mauren ikut celaka hanya untuk mengantar Rara pulang kerumahnya

Rara memegang kepalanya yang terasa sangat pusing dan Kalila menyandarkan tubuh Rara di jok mobil lalu mengambil obat sakit kepala yang sangat ampuh menurut Kalila. Sebenarnya Rara ragu mengambilnya siapa tahu Kalila memberikan sianida bukan obat yang ada dia menyusul Mauren

Kalila meletakkan obat itu di atas telapak tangan Rara dan membantu sahabatnya itu untuk meneguk obatnya dan tak lama kemudian Rara tertidur membuat Kalila menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat melihat nama obat yang di berikan ke Rara. Ternyata Kalila memberikan obat tidur bukan obat sakit kepala

"Rara tidur lagi?" Tanya Alge

"Nghh, iya bang katanya dia ngantuk jadi ku suruh tidur." Kilah Kalila sambil mengigit bibir bawahnya

"Oh gitu."

Kalila mengangguk saja dan mencoba menepuk pipi Rara dengan pelan untuk membangunkan sahabatnya itu. Kalila mengetuk dagunya berfikir bagaimana caranya membangunkan orang yang meminum obat tidur

"Halo google, bagaimana cara membangunkan Rara yang tertidur gara-gara minum obat tidur?" Tanya Kalila

"Maaf, saya tidak tahu Rara siapa."

"Masa lo nggak tahu sih!"

"Saya memang tidak tahu tapi mungkin ini beberapa hasil yang kamu cari."

"Gue pites lo lama-lama!" Ucap Kalila yang merasa geram

Gadis itu meletakkan ponselnya di sebelah dan mencubit perut Rara dengan sangat keras namun Rara tak kunjung bangun. Kalila baru saja mendapatkan ide dan pasti cara ini sangat berhasil membangunkan Rara yang sangat lelap dalam tidurnya itu

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang