42. Bella

4.4K 579 60
                                    

Akhirnya setelah sejam mengikuti sidang skripsi Rara pun selesai dan dia menjawab pertanyaan dengan sangat baik namun Rara menunggu seseorang teman-temannya itu yang katanya mereka sedang perjalanan ke tempat Rara berada, mata Rara tertuju pada Dafa yang sedang menulusuri koridor kampus

Dengan cepat Rara berlari menghampiri Dafa dan berarti Alge sudah pulang juga? Namun Rara tak ingin mendengar jawaban yang membuat dirinya sedih dari Dafa nanti tapi mau bagaimana lagi itu pasti konsekuensinya dan semoga saja Alge sudah pulang

Dafa mengernyitkan dahinya melihat Rara yang berlari ke arah, Dafa pun menghentikan langkahnya dan Rara tersenyum ramah ke arah Dafa yang berdiri tak jauh dari Rara sedangkan Mauren menghampiri Rara. Mauren merasa tak asing dengan postur tubuh pria yang membelakanginya itu

"Hai kak." Sapa Rara

"H-hai juga." Balas Dafa gugup

"Kok kakak gugup gitu balasnya? Aku nggak makan orang kok jadi tenang aja."

"Oh ya kamu habis dari mana?"

"Aku habis selesai sidang skripsi."

"Terus gimana?"

"Berhasil dong, oh ya Alge mana?"

"Anu, aku pergi dulu soalnya ada urusan penting."

Dafa mempercepat langkahnya sedangkan Mauren menepuk pundak Rara yang menatap Dafa dengan tatapan sendunya berbeda dengan Dafa yang tak bisa mengatakan apa-apa ke Rara sebelum Alge menyuruhnya padahal Dafa ingin sekali memberi tahu gadis itu bagaimana pun mereka pisah rumah udah dua tahun

"Maaf aku belum bisa jujur ke kamu, Ra." Gumam Dafa

Di lihatnya Dafa sudah menjauh Mauren pun mengajak Rara untuk pergi ke suatu tempat yang di sana sudah banyak anggota Revlix sedang berkumpul dan menunggu kedatangan Rara Karena selama dua tahun ini Rara sudah tak aktif di gengnya, malahan dia meminta Dinda untuk mengurus Revlix

Mauren membawa Rara ke belakang kampus namun mata Rara tertuju pada gadis yang sedang duduk sambil tersenyum manis ke arahnya dan orang itu adalah Bella yang telah berhasil sembuh dari penyakit gangguan mentalnya, tapi Rara masih bingung bagaimana mereka bisa membawa Bella ke sini?

"Bella?" Beo Rara

"Iya, gue Bella. Maafin gue ya karena gue lo dulu pernah koma dan maaf juga karena gue pernah punya niatan untuk menyingkirkan lo dari pak Alge tapi gue mikir bahwa sebenarnya tak ada yang bisa memisahkan kalian berdua kecuali maut karena rasa sayangnya pak Alge begitu besar ke, Lo."

Seketika Rara memeluk Bella dengan sangat erat dan Bella membalas pelukan Rara tak kalah eratnya membuat mereka semua merasa terharu begitupun dengan Kalila yang memeluk Mauren dari samping

"Gue terharu, Ren."

"Gue sih b aja."

"Dasar manusia nggak punya hati! Mati aja lo!"

"Amin."

Kalila yang memutar bola matanya malas dan memilih untuk menatap lurus ke arah Rara yang mendudukkan tubuhnya di sebelah Bella. "Bel, maafin gue juga ya karena gue pernah racunin lo pakai Baygon dan gue sadar kalau perbuatan gue salah." Ucap Rara

"Gue udah maafin lo dari jauh-jauh hari dan maunya gue yang minta maaf dan berterimakasih karena lo sangat baik kalau nggak mungkin gue masih jadi orang gangguan mental kayak dulu."

"Gini aja kita buang jauh-jauh masa lalu yang pernah ada dan membuka lembaran baru, gimana?"

"Gue setuju."

"Oh ya bdw gimana sidang lo?" Tanya Zidan

"Berhasil dong."

"Serius?" Tanya mereka serempak

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang