41. kampus

4.2K 564 46
                                    

2 tahun kemudian….

Dua tahun juga lamanya Rara tak berkomunikasi dengan Alge terakhir mereka komunikasi tahun lalu dan Rara sendiri yang memblokir kontak Alge karena Rara benar-benar kesal dengan suaminya itu, namun entah kenapa Rara merasa cemas dengan keadaan Alge di sana. 

Katanya dia pergi tidak lama hanya setahun tapi ini sudah dua tahun namun sampai sekarang pria itu tak kunjung pulang membuat Rara overthinking setiap malam, ingin rasanya Rara membuka blokirannya namun ia masih ingin memberi pelajaran buat Alge dan masalah postingan kemarin mereka berdua sudah membahasnya dan semuanya hanya salah paham antara Rara dan Alge saja.

Pagi ini Rara merapikan tempat tidurnya setelah selesai melakukan ritualnya dan sebentar dia akan ke kampusnya untuk melakukan sidang skripsi, hal itu yang membuat Rara merasa sangat takut jika nanti jawabannya akan salah apalagi dosen di sana mukanya semua datar kayak jalanan apalagi Alge 

Di bawah nampak bi Sari yang sedang bermain dengan Syifa anak dari Roy dan Rita yang kini berumur satu tahun lebih, ya Roy menikah dengan dokter Rita tahun lalu namun pernikahan mereka di selenggarakan di Swiss membuat Rara tak bisa menghadirinya padahal waktu itu Rara ingin sekali datang.

"Apa iya Alge menetap di Jerman? Kalau iya kenapa dia nggak ngabarin gue atau setidaknya kasih tau siapa gitu, gara-gara dia gue overthinking tiap malam mana tetangga-tetangga ngira gue janda." Monolog Rara

"Liat aja, kalau tuh manusia datang gue nggak bakal ajak bicara sama sekali." Lanjutnya

Dengan cepat Rara merapikan tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar dengan membawa laptop serta beberapa cemilan untuk Syifa yang sedari tadi bermain dengan bi Sari karena kedua orangtuanya sedang kerja membuat Syifa harus di rumah Rara sampai malam 

Perlahan Rara menuruni anak tangga dan menggendong Syifa yang merangkak ke arah Rara sambil memegang krincing-krincingnya sedangkan bi Sari merapikan mainan milik Syifa yang sangat berantakan di mana-mana 

"Anak aunty harum banget sih, udah mamam belum?" Tanya Rara

"Dah." Sahut Syifa 

"Syifa sama bi Sari dulu ya soalnya aunty mau ke kampus."

"Mpus? Brum Brum? Itut." Ucap Syifa 

"Nggak boleh sayang, gini aja nanti kalau aunty dulu pulang kita beli ice cream banyak-banyak buat Syifa." 

Seketika mata Syifa berbinar mendengar kata ice cream dan Rara memberikan Syifa cemilannya dan meletakkan keponakannya itu di atas sofa lalu mata Rara tertuju pada jam menunjukkan pukul sembilan dan dia masih memiliki waktu sejam untuk ke kampusnya namun ia harus bertemu dengan Kalila untuk mengambil pesanannya

"Bi Rara titip Syifa ya." Ucap Rara

"Iya, hati-hati non." 

Rara mengangguk dan mengecup kening Syifa dengan sangat lembut dan berjalan keluar rumah menuju garasi sedangkan di pos satpam nampak pak Panji yang sedang berbincang dengan pak RT setempat

"Eh ada non Rara, mau ke kampus non?" Tanya pak Panji 

"Iya pak."

Pak Panji pun membuka gerbang rumah dan Rara memasuki mobilnya sebelum berangkat Rara berdoa sejenak dan menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumahnya menuju kampus, bi Sari melambaikan tangan Syifa ke arah Rara 

"Nty Lala." Ucap Syifa 

"Aunty Rara ke kampus, non Syifa sama bibi aja ya? Kita mandi habis itu makan, habis makan kita main habis main kita bobo siang." 

"Oce." 

Bi Sari membawa Syifa masuk ke dalam dan pak Panji menutup kembali gerbang rumah dan kembali berbincang dengan pak RT yang masih duduk di kursi sambil menikmati kopi buatan bi Sari yang sangat enak di banding istrinya yang buat 

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang