31. tumben

5.7K 695 58
                                    

Rara dan Kalila berjalan menelusuri koridor dan mata Rara tertuju pada Intan yang sedang berjalan

Rara menarik tangan Kalila menuju ruang kelas sedangkan Intan mengejar Rara

Semua mata tertuju pada Rara membuat gadis itu merasa sangat risih begitupun dengan Kalila

"La, mereka kok natap gue kayak gitu?"

"Lo kan baru sadar dari koma, terus di kampus nggak ada yang tahu kalau lo itu udah sadar."

"Tapi gue kan risih di tatap kayak gitu."

Kalila terkekeh kecil dan sesampainya di depan pintu dengan perlahan Rara membuka pintu

Mereka yang awalnya tertawa seketika terdiam saat melihat Rara yang membuka pintu

"RARA!" Teriak Mauren dan berlari memeluk Rara

Cindy mengucek matanya berkali-kali sedangkan Nena menampar pipinya pelan

"Gue nggak mimpi kan? Rara hidup?" Tanya Nena dengan raut wajah yang masih tak percaya

"Kalian semua kenapa sih? Kayak nggak pernah liat gue aja." Ucap Rara

"Ini benaran Rara? Lo bukan hantu atau arwahnya Rara, kan?" Celetuk Cindy yang menggoyangkan bahu Rara

Rara yang merasa kesal langsung memundurkan langkahnya

"GUE RARA BUKAN HANTU, JIN, ATAU ARWAH! GUE MASIH HIDUP JADI KALIAN NGGAK USAH KAGET KAYAK GITU!" Bentak Rara

Kalila menepuk pundak Rara dan mengajak gadis itu untuk duduk di kursinya

"Lo tenang dulu, lagian wajar dong kalau mereka semua kayak gitu." Ucap Mauren

"Gue nggak suka cara mereka natap gue kayak gitu, seakan-akan gue itu hantu yang bergentayangan."

Kalila tak ingin berbicara dan memilih untuk mendudukkan tubuhnya di sebelah Rara

****
Siang ini Rara dan Kalila sedang berada di rumah Rara begitupun dengan Bianca yang membuat Rara merasa kesal melihat wanita itu

"La, kok di sini panas ya? Padahal Ac nyala." Ucap Rara sambil mengipasi rambutnya

"Gimana nggak panas non, kalau di sini ada setan jadi bawaanya panas terus." Celetuk bi Sari

"Setan nggak tuh." Ujar Kalila sambil tertawa

Mendengar suara deruman mobil Alge yang baru saja tiba dengan cepat Rara beranjak dari tempatnya

Begitupun dengan Bianca yang ingin menghalangi Rara namun sayanganya Rara menendang Bianca membuat Bianca terjatuh

Rara membuka pintu rumah dan nampak Alge yang sedang menatap wajah Rara

"Kesambet apa kamu?" Tanya Alge

"Gue nggak buka pintu salah, gue buka pintu malah di kira kesambet."

"Maksud saya itu kamu tumben sekali kayak gini."

Rara mendekati Alge dan sedikit berjinjit. "Gue nggak suka si Bianca yang bukain lo pintu." Ucap Rara sedikit pelan

Alge menggelengkan kepalanya dan Rara menjulurkan tangannya ke depan

"Ngapain? Saya nggak pegang uang cash kalau mau sebentar saya transfer ke rekening kamu."

"Gue nggak mau duit."

"Ya terus apa?"

"Salim." Ucap Rara sambil tersenyum manis

Alge mengulurkan tangannya dan gadis itu menyalimi tangan Alge

"Nah gitu dong." Alge mengacak-acak rambut Rara

Pak Dosen TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang