Tak hentinya Rara menangis membuat Mauren merasa sangat kasihan dengan Rara apalagi kejadian tadi yang benar-benar di luar dugaannya
Rara yang merasa sangat capek menangis ia pun memilih untuk tidur sedangkan Mauren fokus ke arah jalanan
Saat berada di perempatan jalan nampak mobil tangki bensin yang kehilangan kendali dan Mauren berusaha menghindar namun mobil tangki itu semakin dekat
Brakk
Brakk
Mobil mereka terlempar dan nampak lima mobil yang lainnya ikut terlempar dan mobil tangki bensin itu meledak
Di tempat lain Alge perasaannya tidak enak dan pikirannya tertuju pada Rara saja karena sedari tadi ponsel gadis itu tidak aktif begitupun dengan ponsel Mauren
Brak
Foto Rara terjatuh dan persaan Alge semakin tak enak dan pria itu mengambil foto Rara lalu memungut pecahan beling
Setelah di lihatnya bersih Alge pun memutuskan untuk menonton berita saja
Pria itu mendudukkan tubuhnya di atas sofa dan menekan tombol power
"Berita hari ini, baru saja terjadi kecelakaan beruntun yang mengakibatkan enam mobil rusak dan mobil tangki bensin itu meledak, bagi yang merasa keluarga dari pemilik mobil ini di harapkan langsung ke rumah sakit dan sekian dari saya Larasti Angeline selamat siang."
Mata Alge jatuh saat melihat mobil putih dengan plat mobil yang sama persis dengan mobil Rara
Dengan cepat Alge mengambil kunci mobilnya dan menghubungi Ambika untuk memberitahu berita ini
******
Alge dan Ambika serta Kalila baru saja tiba di rumah sakit dan di depan UGD nampak Ridho, Zidan, Cloe, Dinda, dan Sofia sedang berdiri"Dimana Rara? Rara mana?" Tanya Kalila dengan raut wajah yang begitu khawatir
"KALIAN SEMUA KENAPA DIAM? RARA GUE MANA? ZIDAN, RARA BAIK-BAIK AJA KAN? DIA NGGAK BAKAL NINGGALIN GUE KAN? KALIAN SEMUA KENAPA DIAM?" Teriak Kalila sambil menguncang tubuh Zidan
Cloe memeluk tubuh Kalila. "Clo, Rara gue nggak papa kan?" lirih Kalila dalam dekapan Cloe
Sedangkan Alge mendudukkan tubuhnya dan memukul kepalanya andaikan dia tadi mengusir Bella pasti ini semua tidak akan terjadi dan Rara tidak akan terbaring lemah
"Andaikan waktu bisa di ulang mungkin ini semua nggak akan terjadi, Ra." Batin Alge
Zidan menghampiri Alge dan menepuk pundak dosennya itu membuat sang empu langsung menoleh ke samping
"Pak, penyesalan emang datang belakangan kalau datang duluan namanya itu pendaftaran."
"Saya benar-benar nyesal telah melakukan hal itu dan gara-gara saya juga dua nyawa harus seperti ini."
"Bapak juga sih, udah tau Rara orangnya kayak gitu terus bapak datang-datang bawa cewek mana tuh cewek emang suka sama bapak ya wajar sih kalau Rara marah."
Alge terdiam mendengar ucapan Zidan yang ada benaranya juga dan kenapa dirinya baru menyesal?
Tak lama dokter keluar dan berjalan ke arah mereka membuat Alge langsung beranjak dari tempatnya lalu menatap dokter tersebut
"Gimana keadaan mereka?" Tanya Ambika
"Mauren mengalami geger otak, dan Rara mengalami---" Dokter itu menundukkan kepalanya tak sanggup memberi tahu mereka
Alge memegang kerah baju dokter itu dengan keras membuat mereka terkejut
"ISTRI SAYA KENAPA DOK? KASIH TAU KE SAYA, RARA KENAPA?"
Ambika memegang tangan Alge namun pria itu menaikkan bahunya sedikit membuat tangan Ambika terlepas
"Ge, sadar kalau kita ini di rumah sakit." Ucap Ambika
"Nggak, Ma! Aku pengen tahu yang sebenarnya tentang keadaan Rara dan bagaimana pun Rara istri aku."
Ridho menggelengkan kepalanya. "Woi pak, tuh dokter bentar lagi kehabisan napas mending lepasin tangan bapak." Celetuk Ridho
"RARA KENAPA? KASIH TAU SAYA YANG JELAS RARA KENAPA?"
"Rara mengalami koma."
Deg.
Tubuh Alge membatu mendengar ucapan Dokter itu. "NGGAK! RARA NGGAK MUNGKIN KOMA, RARA BAIK-BAIK AJA KAN? RARA PASTI KUAT NGGAK MUNGKIN DIA KOMA."
Ambika memeluk tubuh Alge dan mengelusnya dengan sangat pelan membuat Alge menumpahkan semua tangisannya sedangkan Zidan ikut bersama dokter ke ruangannya kalau Alge yang pergi pasti dokter itu sudah berada di kamar jenazah
Alge tak menyangka bahwa gara-gara kelakuannya itu mengakibatkan Rara harus koma dengan jangka waktu yang mereka juga tidak tahu kapan
"Ma, kenapa harus Rara? Kenapa bukan aku aja yang koma? Ini gara-gara aku."
"Nggak sayang, Rara pasti akan sadar kok dan kamu jangan kayak gini terus kasihan adik kamu sama sedihnya seperti kamu, tapi emang sih salah kamu siapa suruh bawa pelakor ke rumah? Udah tau Rara orangnya anti pelakor eh kamu malah bawa tuh Bellanjing."
Alge tak mengucapkan apapun dan mendengarkan sang mama yang berceloteh sedangkan Kalila di tenangkan oleh Dinda dan Sofia
"Rara sakit ya? Teman gue yang tiap hari ngajak nyulik mangga udah nggak ada, gue nggak nyangka lo tidur selama ini, Ra." Lirih Kalila dengan pandangan lurus menatap lurus
"Rara kita pasti akan sembuh, percaya sama gue." Ucap Dinda yang menyakinkan Kalila
Tak lama kemudian geng Revlix datang membuat semua orang menatap ke arah mereka bagaimana tidak mereka datang ada tiga puluh orang
"Ini bagaimana bisa terjadi?" Tanya Rio sambil berjabat tangan dengan mereka semua
"Kecelakaan brutan." Sahut Dinda
"Kok bisa? Sepupu gue baik-baik aja kan?"
Yap, Rio adalah sepupu Rara yang baru saja pulang dari Bogor untuk menjenguk neneknya di sana
"Rara koma."
Rio menggelengkan kepalanya dan beralih menatap wajah Alge. "Bang, Rara nggak koma kan? Rara baik-baik aja kan?" Tanya Rio
"Rara koma, Ri." Ucap Alge
Rio mendudukkan tubuhnya di atas kursi dan pikirannya memikirkan kondisi Rara dan dari luar nampak di tubuh Rara terdapat alat-alat yang melekat membuat Mereka merasa kasihan dengan Rara
Berbeda dengan Mauren yang hilang ingatan dan tak ingin salah satu dari mereka untuk masuk hanya ada perawat yang menemani gadis itu di dalam
Alge benar-benar menyesal dengan apa yang di lakukannya itu dan dia pun menelfon bi Sari untuk memberi tahu bahwa Rara masuk rumah sakit
To be continued 👑
Siapa nih tim gercep dapat notif langsung di baca?
Buat Rara mati aja deh biar seruu kasihan tau sama Bella🤗 tapi boong ya kali author kasihan sama ulat keket modelan Bella
Kita hempaskan Bella di mars aja gimana?
Yukk ninggalin jejak 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen Tetangga
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Algerian Atmajaya Wilson dosen yang berumur 27 tahun itu memiliki wajah yang sangat tampan dan tak lupa dengan senyuman manisnya itu menambah kesan yang sangat lebih dari dirinya Natascha Azurabella Kayrani Sanjaya gadis yan...