"k-kim yerim, aku mau kau menerima lamaranku"
Yerim melebarkan matanya terkejut "a-apa-?"
Jungkook menghela, oh astaga bahkan jantungnya sudah berdebar tidak karuan hingga rasanya ingin meledak. "Itu permintaanku"
Yerim menggeleng pelan "kita masih sekolah jungkook. masa depan kita masih panjang"
Jungkook menggeleng "tidak. Aku tau" selanya cepat.
Lelaki itu berdehem "maksudku, kita tidak menikah sekarang, tentu saja. aku tidak bodoh untuk menikahimu sementara aku masih bergantung dengan orang tuaku"
"Aku menyayangimu dengan sangat tulus. Aku tidak mau hubungan kita hanya sebatas cinta masa remaja yang tidak punya tujuan dan rencana hingga berakhir kandas suatu saat nanti"
"Di umurku yang sekarang, aku sudah memikirkan segala sesuatunya tentang masa depanku. baik universitas, pekerjaan, ataupun pernikahan. Dan kau ada didalam rencana masa depanku" ujarnya, menatap lamat sang gadis penuh kesungguhan. membuat yerim hampir manahan nafas merasa tertegun.
"Aku tau, mungkin ini akan terlihat kekanak-kanakan" jungkook menunduk, menatap kembali gelang dalam genggamannya. Memilinnya ragu.
"Tapi melalui ini, aku hanya ingin mengungkapkan bahwa aku benar-benar serius menyayangimu. Aku tidak ingin kehilangan 'kita'. Karena aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu" ujarnya melirih. Terselip sedikit malu mengutarakannya.
Tentu saja, ini adalah hal baru baginya. rasa sayang yang begitu besar, tekat dan keseriusan penuh dalam setiap perkataan. baru kali ini jeon jungkook merasa seserius ini. Hanya pada kim yerim ia begini.
Menghela nafas lembut, kembali menatap binar jernih sang gadis penuh kesungguhan, jungkook melanjutkan kata.
"Jadi, aku ingin melamarmu untuk masa depanku. Masa depan kita" ujarnya kelewat lembut.
"Aku ingin kita menghabiskan lebih banyak waktu kedepannya. Aku ingin kita tumbuh bersama menjadi pribadi yang lebih baik untuk satu sama lain. Menjadi dewasa dengan saling menjaga dan menyayangi hingga nanti saatnya, aku akan membawa kita dalam ikatan pernikahan yang sesungguhnya" ujarnya membuat yerim berkaca-kaca, tidak menyangka bahwa ia akan dicintai sebesar ini.
"Siapa yang mengajarimu berlaku seromantis ini?" serak yerim memukul dada jungkook pelan, menahan mati-matian tangis nya.
Sungguh, ia benar-benar tersentuh karena merasa begitu dicintai dan disayangi sebesar ini oleh orang yang sangat ia sayangi pula.
jungkook mengulum senyum, "aku bisa berlaku apa saja sih, asal denganmu" ujarnya dibalas kekehan lembut sang gadis.
"jungkook, aku juga menyayangimu. sangat" ujarnya lirih, mengusap pelan air mata pada sudut matanya.
"Terimakasih ya, sudah menyayangiku sebesar ini. Kamu baik sekali selama ini selalu membantu dan menjagaku. Terimakasih karena kamu aku tidak lagi merasa seorang diri di dunia ini" lirihnya penuh ketulusan. Terdengar sedikit isakan dari suarannya yang bergetar.
Jungkook tersenyum, hatinya total menghangat mendengarnya. Bergerak mengusap tetesan air mata dipipi yerim dengan lembut.
"Jadi bagaimana, kamu mau kan?" tanyanya setelah melihat yerim lebih tenang.
Yerim mengulum bibir, mengangguk yakin membuat jungkook mengulas senyum.
Membawa pergelangan tangan mungil itu pada tangannya, guna memakaikan gelang yang tadi ia genggam.
"Aku janji, setelah aku sudah punya uang dari hasil kerja kerasku sendiri nanti, aku akan membelikkanmu yang lebih bagus" ujarnya membuat yerim tersenyum lucu "ini juga bagus kok. Aku menyukainya"
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] remember me?
Paranormaljeon jungkook itu pusat dunia yerim. lelaki yang sangat disayanginya sebab hanya ia yang tulus peduli dan selalu berada disampingnya menghadapi kejamnya dunia. Namun bagaimana bila jeon jungkook-nya tiba-tiba berubah? Datang kembali setelah sekia...