20

728 128 46
                                    

Gemerlap lampu dan dentum musik yang terdengar bising, sama sekali tak memengaruhi jungkook yang kini terhanyut pada kesendiriannya.

Disalah satu bar-table yang ia tempati, terhitung sudah 7 gelas vodka ia teguk sendiri malam ini.

Meski toleransi alkoholnya cukup tinggi. Namun tak munafik kepalanya mulai terasa pening. Apalagi saat ingatannya terlempar kembali pada kejadian satu hari lalu.

Pertengkarannya dengan sera malam itu, berakhir dengan kedatangan seorang gadis yang mengaku sebagai teman sekolah menengahnya.

Shin chairin.

Gadis bersurai sebahu itu mengenalkan dirinya sebagai teman 4 tahun lalu dengan menunjukkan foto angkatan mereka kala itu.

Alasannya untuk menjemput sera malam itu, berakhir dengan tiga cangkir teh diatas meja dengan jungkook yang duduk di salah satu bangkunya.

Meski tak berminat terlibat obrolan kedua gadis itu, nyatanya seolah ingin memudarkan keyakinan hatinya. Chairin datang dengan selipan pengakuan mengejutkan.

"Yerim? .. gadis itu?"

"Bukankah dulu image-nya cukup buruk ? Dia suka sekali menggoda kekasih orang, bahkan ada rumor kalau ia mempunyai pacar yang usianya setara dengan ayah kita"

Satu gelas vodka ia minum dalam sekali teguk, berharap dapat menghilangkan bayangan perkataan itu dari otaknya. Tidak bohong bahwa ia terpengaruh ucapan gadis itu.

Rencananya, ia akan mendekati yerim dengan serius setelah menyelesaikkan urusan hubungannya dengan sera.

Karena sejujurnya sejak pengakuan yerim malam itu, jungkook mempunyai ketertarikan tersendiri pada gadis itu, sekuat apapun ia berusaha mengelaknya.

"Wow, kau kemari?!"

Jungkook mengangkat pandangannya, matanya menyipit saat wajah sang lelaki terlihat kabur dipandangannya.

"kau?"

Lelaki itu terkekeh, dengan enteng duduk disamping jungkook, bergerak menuangkan cairan bening berkadar alkohol tinggi kedalam gelas kosong jungkook.

"Kenapa tidak menghubungiku kalau ingin kemari? setidaknya aku bisa menemanimu"

Jungkook menyangga dahinya dengan sebelah tangan, "Sejak kapan kau kembali?"

"Cukup lama, mungkin hampir 1 bulan"

Jungkook mengerut, kembali menatap pria itu "Berlibur?"

Jaehyun mengangguk "2 bulan, liburan musim panas"

Jungkook kembali meneguk gelas vodka didepannya.

"Kau sedang ada masalah?"

"Tidak"

"Oh, man..... Kau tidak bisa membohongiku. Aku sudah bisa menebak tipe orang seperti mu yang akan kemari jika banyak masalah"

"Kalaupun iya, itu bukan urusanmu" ujarnya tak acuh membuat jaehyun terkekeh.

"Wow.. kau cukup sensitif"

Jungkook berdecak, merogoh kantung celananya meraih ponsel.

Sepertinya ia sudah cukup mabuk.

Berencana menghubungi supir kang untuk menjemputnya. Tak ingin ambil resiko untuk menyetir sendiri.

Namun belum sempat menghubungi lelaki paruh baya itu. Gerakan tangan jungkook terhenti pada satu nama di kontak ponselnya.

Sudah berpuluh kali ia menghubungi gadis itu sejak kemarin yang nyatanya nihil. Tidak bisa dihubungi.

Memutuskan untuk sekali lagi menghubungi. Kini wajahnya mengerut kesal saat suara operator yang kembali menyapa, masih sama seperti sebelumnya.

[5] remember me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang