22

1K 145 64
                                    


Lelaki itu terdiam, matanya terpaku akan satu benda di tangannya. Sebuah kamera mirrorless warna gelap dengan stiker kepala anjing puddle kecil disisi kanannya.

"Jadi kau hilang ingatan?"

Menghentikkan pergerakan ibu jarinya yang mengelus sisi kamera, kini jungkook mengangkat pandangannya.

"Amnesia anterograde. Hilang ingatan permanen. Ingatanku terhenti ketika aku menempuh pendidikan sekolah pertama. Aku hanya mampu mengingat sebatas itu"

Taehyung terdiam, ia memang dengar akan kabar kecelakaan dan kepindahan jungkook ke luar negeri. Namun tidak menyangka bahwa lelaki itu mengalami amnesia akibat kecelakaannya.

"Aku turut prihatin mendengarnya. Sebenarnya aku sedih karena kau tidak mengingatku. Padahal kita menghabiskan banyak waktu bersama saat itu" helanya pelan.

"Kita sedekat itu?"

Taehyung mendengus, "kau bahkan sering tidur dirumahku karena mengeluh kesepian" ujarnya sedikit tidak terima.

"Kesepian?"

Taehyung mengangguk "Kau merecoki ku karena rumahmu sering tak ada orang. Aku sampai hafal dengan perkataanmu yang mengatakan bahwa kau tidak mungkin menginap dirumah yerim karena pasti gadis itu akan menolaknya mentah-mentah"

Tubuh jungkook menegang saat nama gadis itu keluar dari bibir taehyung "yerim.."

"Hm, kekasihmu. Kau lupa? Eh, atau kalian sudah berakhir?"

Jungkook tercekat.

Jadi perkataan yerim adalah kebenaran?

Lalu mengapa orang tuannya tak mengelak kebohongan sera? Mereka juga tak pernah menyebut nama yerim, seolah yerim tak pernah ada dihidup jungkook.

"Taehyung, bisa kau ceritakan padaku semuanya?"

"Huh?"

"Tentang yerim. tentang sekolah kita. Hubunganku dengan sera saat itu. Lalu... chairin? Apa saja yang kau ketahui mengenaiku saat itu..." ujarnya membuat taehyung menghentikkan kunyahannya. Sadar akan raut pias sahabatnya.

"Hei, kau baik-baik saja jung?"

Jungkook menghela, "Aku tak mampu mengingat apapun, seberapa keras aku mencoba semuanya terasa nihil. Ada yang salah dengan anggapanku tentang masa lalu. Aku tidak tau mana yang benar atau salah"

Taehyung menghela, menyingkirkan satu piring french fries pesanannya.

"Aku mengerti. Kau bisa menanyakan apa saja padaku. Aku temanmu" ujarnya meyakinkan.

Meski bertahun-tahun tak bertemu. Namun taehyung dengan segenap hatinya masih menganggap jungkook sahabatnya. Hafal betul perangai lelaki itu. Menyadari bahwa ada kesalahan yang sedang terjadi.

"Kau bisa memulainya dari yerim?"

Taehyung mengangguk dua kali "yerim cinta pertamamu. Pacar pertamamu di bangku sekolah menengah akhir. Kalian berpacaran cukup lama. Kau yang lebih dulu mengejarnya saat penerimaan siswa baru awal tahun di musim semi"

"Kamera itu milikmu. aku selalu membawanya di laci dashbord mobil. Aku meminjamnya 4 tahun lalu untuk berkencan dengan kekasihku. Kau mengancam akan mengambil semua playstation ku kalau kamera itu sampai
rusak. Karena disitu banyak sekali memori dan kenanganmu bersama yerim"

Jungkook menatap kamera dalam genggamannya. Ia tak bisa membukanya sekarang mengingat daya baterai kameranya habis. Perlu diisi ulang.

"Sejak dulu kau tinggal sendiri. Paman dan bibi hanya pulang beberapa minggu sekali dari urusan bisnisnya diluar negeri. Maka dari itu terkadang kau sering menginap di rumahku"

[5] remember me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang