15

784 145 105
                                    


Netranya tak henti melirik presensi jungkook yang duduk cukup jauh diseberang meja.

Berbeda dengan sikap hangat dan tak sungkan yerim ketika kedatangan pertama jungkook kemari, 3 bulan lalu.

Terhitung semenjak penolakan bekal makan siang dan ucapan kasar lelaki itu di perkemahan kemarin, membuat yerim mau tak mau merasa begitu canggung dan berhati-hati. takut, walau hanya sekedar memulai pembicaraan.

Yerim sendiri tidak faham, ia fikir setelah dirinya beralih pergi untuk membersihkan diri dan berganti baju, lelaki itu sudah pulang.

Namun, hingga ia kembali dengan secangkir teh hangat dalam genggaman. jungkook masih setia dengan kekehan manisnya, sibuk bermain bersama totori yang satu jam lalu sempat mereka jemput dari kediaman tetangganya--tifanny, sebab 3 hari ini yerim titipkan disana.

Pemuda itu terlihat kelewat sibuk dan asik sendiri. Samar kekehannya tak mampu ditahan saat melihat bagaimana sang anjing terlihat begitu penurut dan menggemaskan menuruti semua perintah jungkook. Totori terlihat girang ketika bermain bersama pemuda itu untuk kedua kalinya.

Kebiasaan sang anjing yang selalu mengekori yerim kemanapun gadis itu pergi, menempel erat tak mau lepas. nyatanya berubah seratus delapan puluh derajat saat ada jungkook disini.

Sepertinya, totori juga mengingat siapa pemiliknya. merindukan lelaki itu sama seperti yerim merindukannya.

Berhasil mengeringkan kakinya setelah beberapa menit lamanya, kini yerim berniat mengganti perban miliknya dengan balutan perban baru, seperti pesan hongseok tadi sore.

Pergerakan tangan mungilnya yang akan meraih sekotak p3k, sontak terhenti diikuti pekikan terkejut sukses membuat jungkook menoleh.

ringisan pelan mengudara saat nyeri mulai menyerang, dalam diam begitu merutuki sifat cerobohnya yang membuat kotak obat berbahan kayu itu jatuh hingga menimpa sebelah kakinya. ini pasti karena ia yang terlalu asik mencuri pandang, hingga tak begitu fokus!.

Tubuhnya sedikit tersentak, tertegun dengan pupil membesar ketika mendapati kehadiran tiba-tiba jungkook di depannya, alis lelaki itu bertaut menatap kelewat serius, "kau terluka?"

yerim menggeleng, "tidak, aku--"

"Apa kau memang selalu seceroboh ini?" Retorisnya sedikit sinis, sukses membuat yerim menahan nafas.

--Merasa dejavu sebab, dulu jungkook akan selalu memarahinya dengan perkataan itu, saat yerim tak berhati-hati.

"a-ku.." ucapnya menelan saliva gugup, pikirannya serasa tak sinkron karena bingung dan sedikit takut saat melihat raut lelaki itu yang terlihat marah.

Menyadari bahwa sepasang mata bulat itu menatapnya bergetar dan takut. jungkook segera memutus tatapan mereka, merendahkan tubuhnya pun membawa sebelah kaki yerim yang terluka keatas pangkuannya dengan hati-hati.

Sepasang netra gelapnya terpaku menatap kaki sang gadis, lukanya cukup parah. ada luka di sepanjang pergelangan kaki dan beberapa memar yang terlihat jelas di sekitarnya.

Menghela pelan, menahan perasaan sesak yang menghampiri. kini lelaki itu mengambil alih kotak p3k di depannya.

Bergerak mengambil gulungan perban baru, pun dengan telaten membalutkan-nya dipergelangan kaki sang gadis yang terluka, dilanjutkan dengan mengoleskan salep pereda memar pada luka lain yang yerim miliki.

yerim terdiam memandang lelaki itu. Terpaku pada wajah jungkook yang terlihat serius dan telaten, ada gelenyar aneh saat permukaan tangan sang pria bersinggungan dengan kakinya, mengobati lukanya dengan penuh kelembutan dan kehati-hatian.

[5] remember me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang