5

549 110 48
                                    

Semilir angin malam sedikit banyak menerbangkan helai rambut sepunggung yerim.

Netra jernihnya terlihat cerah dan berbinar, menyapu pemandangan sekelilingnya dengan antusias.

Meski saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Tapi keadaan dan suasana didepan sana masih cukup ramai.

"Mau kemana dulu?" tanya jungkook, Sukses membuat gadis itu menoleh.

"Mana saja, tapi aku ingin boneka" ujarnya membuat jungkook terkekeh.

"YaAmpun, lucu sekali sih pacarku. Ayo kita beli" ujarnya beralih mengenggam tangan yang lebih kecil.

"Tidak, inginnya yang itu jung" tahannya, diikuti tolehan jungkook-- mengikuti arah pandang sang kekasih.

Lelaki itu mengangguk, membawa sang gadis mendekati mesin pencapit boneka tak jauh dari mereka berada.

Membeli beberapa koin, pun kini yerim dengan antusias menggoyang-goyangkan lengan jungkook.

"Dapatkan yang kelinci Jungkook, jangan yang itu" ujarnya menunjuk boneka berwarna putih dengan telinga panjang, dibalik kaca didepan mereka.

Membuat tatapan jungkook yang tadi serius semakin terlihat serius. Alisnya menyatu mencoba berkonsentrasi penuh.

"Yah--" hela yerim, saat boneka itu terlepas, jatuh.

Jungkook ikut menghela, menyadari bahwa permainan ini cukup sulit. Namun melihat bagaimana yerim menginginkannya, pun jiwa kompetitifnya yang tak ingin kalah. Lelaki itu memutuskan untuk mencobanya lagi.

Bahkan tanpa sadar hingga membeli koin yang sama berkali-kali, dan terus mencobanya berulang kali.

Membuat rasa antusias yerim yang tadi membumbung tinggi, perlahan hilang termakan waktu, menyisakan rasa bosan.

Dari ujung matanya, gadis itu bisa melihat jelas, lelaki paruh baya berkepala botak sedang tersenyum lebar sebab jungkook hampir memborong semua koin yang tersedia.

Kembali menatap jungkook yang masih sibuk didepan sana, mengabaikannya. membuat yerim menghela kasar. Kenapa ia jadi dilupakan begini?

Beranjak dari duduknya dengan langkah gontai, pun merangkul lengan lelaki itu berusaha merebut atensi sang lelaki. Membuat jungkook menoleh.

"Sebentar ya, tadi hampir berhasil" ujar jungkook menanggapi.

Yerim mencebik, sedikit menarik lengan lelaki itu "sudah. aku sudah tidak mau boneka lagi. Ayo kita ketempat lain saja, nanti keburu malam" rengeknya sama sekali tak ditanggapi, sebab lelaki itu terlalu asik dan fokus pada kegiatannya sendiri.

"Jungk--"

"Yash!! Sedikit lagi! Yerim jangan menggerak-gerakkan lenganku, nanti bonekanya lepas lagi" peringat jungkook. Membuat yerim kontan menoleh pada mesin didepannya.

Matanya melebar dengan mulut tergagap antusias. "Yah!, iya ayo jung-- ayo sedikit lagi. yey dapat! Wah hebat sekali" pekiknya melompat-lompat kecil saking senangnya.

Namun berbeda dengan raut luar biasa senang yerim, jungkook terlihat tidak puas dan tak seantusias kekasihnya. Dan hal itu disadari oleh sang kekasih.

Gadis itu yang kini memeluk satu boneka kura-kura di dekapannya, menatap sang lelaki heran "kenap--"

"Tunggu sebentar ya, aku beli koin lagi-" ujarnya beranjak pergi, sebelum dengan cepat ditahan oleh yerim. YaTuhan tidak lagi.

"Kenapa? Kan ini sudah dapat?"

"Tapi itu kura-kura yerim. Kau kan inginnya kelinci"

Yerim meringis "tidak. Aku berubah pikiran. Aku lebih suka kura-kura. Lihatlah cangkangnya lucu sekali berwarna hijau. Aku fikir kelinci tidak sebagus itu. Telinganya panjang, mengerikan. Aku tidak suka" ujarnya sembari menarik lelaki itu menjauh.

[5] remember me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang