Tadi sore, aku tak sengaja melihat jungkook pergi dengan gadis itu.
Sera meremat ponselnya kesal setelah membaca deretan pesan yang tiga puluh detik lalu ia terima.
Sial. Bagaimana bisa Jungkook menghilang seharian dan ia tiba-tiba mendapat kabar bahwa lelaki itu nyatanya sedang pergi dengan kim yerim?
Tidak, tunggu! Tidak mungkin kan kalau yerim nekat menceritakan perihal masa lalu mereka?
Sera menggeleng kuat, menepis pemikiran buruknya. "Tidak.."
"tidak mungkin! Setidaknya kalau benar, jungkook pasti tidak akan percaya semudah itu" ujarnya meyakinkan diri.
Hingga tepat dua puluh detik kemudian, tubuhnya dibuat tersentak sebab ketukan pintu yang terdengar ribut diluar kamarnya.
Membuat gadis bersurai sebahu itu beranjak terburu membuka pintu dan mendapati presensi jeon jungkook dibaliknya.
Tubuhnya menegang saat mendapati keadaanya cukup kacau lelaki itu, bajunya sedikit basah terkena hujan dengan deru nafas terengah, menatapnya dengan raut penuh keseriusan.
"J-jungkook....?" Gagapnya terkejut.
"Siapa kim yerim?"
"A-apa..?"
"Jelaskan padaku, siapa kim yerim sebenarnya!"
:
:
:Netra jernih itu mengerjap, tangan mungilnya bergerak ragu memasukkan beberapa bahan makanan disalah satu rak supermarket ke dalam keranjang belanjaannya.
Jika ia membeli daging seharga 10.000 won, maka ia harus menyisakan uang makannya selama tiga hari.
Hidup seorang diri dengan uang beasiswa dan hasil pekerjaan partime yang tak seberapa. Membuat yerim harus ekstra berhati-hati dalam pengeluaran.
Cukup bersyukur bahwa beasiswa yang ia terima tak hanya menanggung biaya kuliah tetapi juga biaya hidupnya selama berkuliah.
"Tidak apa, lagipula aku tidak setiap hari melakukannya" lirihnya mengangguk. Hanya kali ini, ia akan membeli bahan makanan berkualitas tinggi dan berharga mahal, hanya kali ini saja.
Selebihnya ia akan mengambil pekerjaan lembur sebagai gantinya.
Puas memasukkan beberapa bahan makanan sesuai rencana, pun membayarnya di bagian kasir. Kini yerim melangkah ringan kembali ke-flatnya.
Hari ini adalah hari minggu. Tepat dua hari setelah malam dimana jungkook singgah ke-flatnya.
Malam itu, setelah melepas pelukan. Tidak ada pembicaraan berarti setelahnya. hanya jungkook yang membantu membersihkan sisa air mata di pipi yerim dalam keheningan.
Lelaki itu seperti enggan membahas apa yang dikatakan yerim sebelumnya. Raut wajahnya tak terbaca, sulit bagi yerim mengira-ngira apa yang sedang pemuda itu fikirkan.
Pembicaraan mereka secara alami beralih membahas totori yang saat itu tiba-tiba mendekat. jangan lupakan juga, bahwa lelaki itu sempat memuji masakan yerim, sebelum akhirnya berpamitan pergi.
Yerim tidak tau, akan tanggapan lelaki itu sebenarnya mengenai ucapannya.
Namun dilain sisi, ia merasa bersyukur bahwa malam itu jungkook terasa dekat, bersikap hangat dan akrab seolah batasan yang gadis itu rasakan beberapa hari terakhir tak terlihat lagi.
Teringat kembali akan keadaan sang lelaki yang waktu itu sempat terserang demam, tentu saja membuat yerim masih begitu khawatir.
Jungkook itu bukan tipe orang yang mudah sakit kecuali bila ia memang terlampau lelah atau beberapa kali terlambat makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] remember me?
Paranormaljeon jungkook itu pusat dunia yerim. lelaki yang sangat disayanginya sebab hanya ia yang tulus peduli dan selalu berada disampingnya menghadapi kejamnya dunia. Namun bagaimana bila jeon jungkook-nya tiba-tiba berubah? Datang kembali setelah sekia...