Bab 25

2.1K 178 2
                                    


Tangan Nana berusaha mendorong dada Jeno berkali-kali, sedangkan bibir pria itu masih terus saja berpagut dengan bibirnya. Jeno benar-benar seperti orang kerasukan, mencumbu secara membabi buta dan tak membiarkan Nana melakukan perlawanan sedikit pun untuk melepaskan diri.

Tidak bisa!
Nana harus melepaskan dirinya sebelum Jeno berbuat lebih jauh lagi. Tapi sialnya Jeno malah menyerang leher hingga tengkuknya.

"Aaghh!" Satu desahan jengah lolos dari mulut Nana. Matanya terpejam menahan gairah dalam dirinya yang mulai naik, berusaha sebisa mungkin menepis segala keinginannya untuk merespon tindakan gila Jeno.

Sial! Umpat Nana dalam hatinya. Tubuhnya malah bergerak sesuai naluri gairahnya. Saat Jeno berhasil mencium garis rahangnya tangannya mengalung di leher Jeno, membiarkan pria itu bebas melakukan hal yang lebih jauh lagi.

Dan saat tangan Jeno mulai memeluk pinggangnya dan kembali mencium bibirnya, mulut Nana secara otomatis terbuka, mempersilahkan lidah Jeno untuk masuk dan bermain sebentar dalam mulutnya.

Tapi itu tak berlangsung lama, karena sekuat tenaganya Nana berusaha mendorong Jeno lagi hingga pria itu terlepas dari tubuhnya. Kemudian ia menampar pipi Jeno.

Bahu Nana turun naik merasakan napasnya tersengal-sengal menahan emosi berbaur dengan gairah yang ia pendam mati-matian.

Jeno menegakkan tubuhnya dan mencoba mendekati Nana, tentu saja gadis itu mundur beberapa langkah. Kedua matanya menatap nanar lurus ke arah Jeno.

"Maaf," ucap Jeno pelan lalu tertunduk.

Tak menjawab sama sekali, Nana malah melangkah melewati Jeno. Ia sudah tak peduli lagi soal listrik yang belum menyala, pokoknya sekarang ia ingin segera sampai di kamar dan mengunci pintu rapat-rapat. Ternyata Haechan tidak salah, Jeno itu sangat berbahaya untuknya.

Dan ketika Nana sampai di anak tangga pertama,
"Apa ga bisa kamu maafin kakak?" Ucap Jeno agak keras menghentikan langkah Nana. Tapi Nana belum mau berbalik.

"Apa kita ga bisa balik lagi kayak dulu? Apa segitunya kamu benci sama aku sampe ga ngebiarin aku buat jelasin dan minta maaf secara langsung sama kamu? Karena selama ini kamu selalu tau semuanya lewat orang lain, bukan dari penjelasan yang keluar dari mulut aku langsung."

Nana mengepalkan tangannya, tak terasa air matanya mengalir begitu saja. Rasanya ia ingin sekali menampar Jeno untuk yang kedua kalinya, dan yang pasti lebih keras dari yang sebelumnya. Kemudian Nana berbalik sambil menghapus air matanya.

"Jadi ini yang lo bilang penjelasan? Dengan maksa gue buat mau ciuman sama lo? Iya?"

"Aku minta maaf soal hal itu. Aku kelepasan, Na. Selain itu aku juga kesel karna sekarang kamu deket sama Guanlin. Maaf kalo aku kurangajar." Di kalimat terakhirnya Jeno terdengar lirih dan menyesal.

"Sebenernya aku cuma butuh bicara sama kamu, aku pengen ngejelasin tentang semua---"

"Buat apa lagi? Lagian hubungan kita udah selesai, kan? Jadi mending sekarang lo jauhin gue, kak. Gue udah nggak pengen nginget lagi masa lalu pahit gue sama lo, please..."

Jeno menggelengkan kepalanya.
"Belom Na, belom ada kata putus di antara kita, kita masih bisa memperbaiki semuanya. Aku yakin kita masih bisa."

Nana terkekeh miris.
"Ya, emang belom ada kata putus, tapi semestinya lo mikir aja. Masalah di antara kita tuh udah bikin gue drop, kasianin gue sedikit aja. Lagian kita udah lama kepisah, jadi kayaknya ga perlu lagi diperjelas pake kata putus itu."

Nana mengambil napasnya sekali dan kembali melanjutkan. "Lagian kemana aja kak Jeno selama ini? Aku udah ngasih kakak banyak waktu buat ngejelasin, tapi selama itu juga kakak nyia-nyiain kesempatan itu. Kakak malah sibuk nutupin kebohongan kakak tanpa mikir buat jujur ke aku. Dan selama aku sakit pun kakak sama sekali nggak datang buat ngejelasin apapun sama aku. Kakak ngilang dan tiba-tiba sekarang kakak datang mau jelasin segalanya? Kakak mikir nggak sih gimana kalo kakak ada di posisi aku? Gimana sakitnya aku, gimana kecewanya aku? Huft!" Nana menghentikan ucapannya dan mengurut dadanya sendiri yang sudah mulai terasa sesak lagi.

Abang Angkat (Nomin gs) LOKAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang