Sepulang sekolah Nana berjalan malas-malasan menuju gerbang, ia masih kepikiran soal latihan ujiannya tadi. Sedangkan di sampingnya Haechan sedang asik chatting dengan Mark.Melihat Haechan senyum-senyum sendiri tentu Nana jadi curiga.
"Heh? Kenapa lu senyam senyum sendiri? Gila ya?""Ga, Echan lagi chattingan sama kak Mark, ehee."
"Oh~ jadi lo lagi PDKTan sama si bule Kanada itu ya sampe senyam senyum kayak orang gila begitu?" Goda Nana.
Haechan langsung memicingkan matanya.
"Kenapa? Cieee Nana cemburu ya? Ga kok, Echan tetep sukanya sama Nana, pokoknya Echan love Nana forever deh, ehehe."Seketika wajah Nana langsung berubah datar, karena memang bukan itulah maksudnya. Mana mungkin Nana cemburu sementara dia sangat tergila-gila pada Jeno?
"Tuh kan mukanya langsung asem, udah deh ngaku aja, sebenernya Nana juga suka kan sama Echan?"
Rasanya Nana ingin sekali meremas bibir Haechan yang suka bicara sembarangan itu.
"Ngomong lagi gue ceburin ke got nih. Mana ada gue jeles? Yang ada gue seneng kali, kan jadi ga ada yang ganggu gue sama kak Jeno lagi,"
Haechan ternganga.
"Hah? Maksudnya?"Nana pun merunduk ke arah telinga Haechan lalu membisikan sesuatu.
"Sebenernya gue udah jadian sama kak Jeno." Bisik Nana yang langsung membuat Haechan membelalak.
"APAH?! JADI MAKSUDNYA SEKARANG NANA UDAH PUNYA PACAR?!" suara Haechan menggelegar, sontak membuat Hyunjin dan Felix yang sedang berjalan di belakang mereka ikut terkejut.
Hyunjin langsung mengambil posisi mendekati Nana.
"Umi! Yang bener umi udah punya pacar?" Tanya Hyunjin dramatis.Nana hanya mengenyitkan dahi bingung, seakan tatapannya berkata 'what the fuck?'
"Iya, Nana tega banget sama Echan! Sebel! Pokoknya Echan ngambek sama Nana!" Kata Haechan lalu berjalan mendahului dengan rasa kesal dan sesekali menghentakkan kakinya ke tanah.
"Chan! Woy mau kemana lo? Jadi nebeng mobil gue nggak?" Seru Nana.
Tapi terlambat, Haechan sudah berjalan sampai ke ujung tikungan menuju halte bus.
"Yah dia marah kan," kata Nana lesu.
Menyesal sekali Nana mengatakan hal itu, seharusnya dia juga memikirkan perasaan Haechan yang menyukainya. Walaupun itu sangat menggelikan."Lah itu ngapa dah si bocil ngambek?" Tanya Felix.
"Jangan-jangan si Echan suka sama kamu ya umi? Kok dia ngambek sih kamu punya pacar?" Hyunjin dengan mata sipitnya yang melotot.
Tidak ingin menjawab pertanyaan konyol itu, Nana hanya menghela napas sambil memijiat pelipisnya yang berdenyut. Pusing dia terjebak di antara dua lelaki dan satu perempuan yang menyukainya.
"Na...beneran gitu?" Felix tiba-tiba datang dan mengkoyak bahu Nana yang membuat Nana jadi shaking.
"Beneran si Echan suka sama umi? Ini kenapa banyak amat sih saingan abi? Udah mah ini biji nangka satu nih ngikutan aja suka sama umi, eh tambah lagi si terong Belanda itu suka sama umi. Abi pan sebagai calon imam umi yang udah suka sama umi dari kelas 1 SMa jadi potek," protes Hyunjin yang semakin membuat Nana pusing.
"Yee biji biji, biji lo sini gue pecahin! Sembarangan! gue juga suka sama Nana semenjak gue pindah ke Meikartah, tau!" Balas Felix tak terima.
Dan akhirnya terjadilah perkelahian konyol antara Hyunjin dan Felix. Padahal selama ini mereka itu selalu bersaing untuk mendapatkan Nana secara sehat, tapi nyatanya tidak untuk sekarang, mereka kelihatannya akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan Nana.
![](https://img.wattpad.com/cover/268026123-288-k615686.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Angkat (Nomin gs) LOKAL✔
Fanfikce(Selesai) Remake Story. Warning! •Genderswitch •Jaemin as girl •Terdapat konten 18+ •So bad language TT