#16 Dream

3.9K 251 9
                                    

Mine
By : Yoora Kin






Brak...

"Apa-apaan ini ?"

Ruangan yang tadinya rapi kini hancur berantakan. Si pemilik ruangan itu menghancurkan isinya. Di tengah-tengah ruangan itu Putrinya berdiri dengan tubuh bergetar ketakutan. Air matanya sudah membasahi wajahnya tapi tidak berani mengeluarkan suara tangisan takut sang Ayah semakin mengamuk.

"Kau ! Tidak bisakah kau duduk diam di tempatmu. Lakukan apapun dengan uangku seperti Ibumu. Tapi jangan membuat masalah untukku !"

"Ma...maaf !"

"Kau pikir siapa yang coba kau usik ? ZGrey ? kau selalu ingin melebihi gadis itu ? dan lihatlah apa yang terjadi ! aku kehilangan banyak proyek besar karena kau mengusiknya"

"A... aku"

"Lucy-ya... setidaknya pikirkan dulu sebelum mengganggu seseorang. Selama kau masih bersembunyi di bawah namaku, jangan coba-coba membuat kesalahan !"

Tubuhnya langsung ambruk ketika sang Ayah keluar. Yah, Park Soeun yang melakukannya. Seakan dia menegaskan siapa yang dilawannya.

"Sialan lo Park Soeun ! gue pasti balas lo !", geramnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara ketikan keyboard komputer. Kertas yang dibalik. Dan pena yang menggores permukaan kertas. Sesekali ada ketukan pintu dan ada orang yang datang menambah tumpukan dokumen semakin menenggelamkan tubuh mungil di balik mejanya.

Jisung melipat kedua kakinya, duduk di sofa ruang Presdir. Sejak tadi dia menunggu Soeun selesai bekerja. Tapi tidak ada tanda-tanda wanita itu akan berhenti. Padahal jam kerja sudah lama selesai.

Jisung beralih pindah ke samping Soeun dan duduk di atas meja, di samping tumpukan dokumen. Menyilahkan kedua kakinya dan menopang dagunya dengan tangan.

"Noona ? kapan kamu selesai, hmm ? ini sudah terlambat untuk makan malam"

"Sebentar lagi"

"Butuh bantuan ?"

Soeun mengalihkan tatapan dari dokumen di depannya ke arah suaminya. Mengangkat sebelah alisnya. Siapa yang sedang menawarkan bantuan padanya ?

"Jangan ngeremehin aku ! kamu lupa dulu aku juga masuk line pewaris. Aku juga pernah belajar tentang bisnis yah walau nggak se-expert noona. Setidak aku ngerti dasarnya", jelas Jisung tidak terima diremehkan.

Soeun tersenyum melihat Jisung yang mencoba memahami satu dokumen. Wajahnya tampak serius tapi menggemaskan secara bersamaan karena pipinya mengembung.

"Oke, ayo kita pulang !"

Jisung tersenyum. Akhirnya istrinya itu mau pulang. Dia turun dari meja dan menggandeng tangan Soeun keluar dari ruangan itu. Di dalam lift VVIP Soeun memakaikan masker dan kacamata kepada Jisung. Yah, wajah Jisung harus disembunyikan dengan sempurna. Akhir-akhir ini semakin banyak paparazzi yang nekat mengikuti mereka sampai ke kantor. Pagi ini ada yang tertangkap berpura-pura menjadi pengantar paket. Soeun semakin waspada karena Lucy yang juga menggali informasi mengenai Jisung.

"Jisung-ah ? kalau pernikahan kita sampai kebongkar, apa yang akan kamu lakukan ?", tanya Soeun tiba-tiba. Entahlah dia ingin mempersiapkan semuanya karena cepat atau lambat pasti akan terbongkar.

"Hmmm... aku akan diskusi dengan pihak agency. Dan kalo memang harus ninggalin grup aku akan melakukannya"

"What ? lalu bagaimana dengan mimpi kamu ?"

Mine | Park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang