#23 Revenge

3.1K 233 0
                                    

Mine
By : Yoora Kin







Jisung sangat khawatir. Meski dokter sudah menjelaskan bahwa istri dan calon anaknya baik-baik saja. Tapi tetap saja dia tidak bisa tenang sebelum Soeun membuka matanya.

Sejak tadi dia terus menggenggam tangan istrinya sambil berdoa dalam hatinya meminta keselamatan istri dan anaknya.

"Jie ?", Jisung mengangkat kepalanya yang menunduk menatap Soeun yang akhirnya membuka matanya.

"Noona ? ada yang sakit ?"

"I'm okay ! baby ?"

"Anak kita baik-baik aja !"

Soeun membuka lebar kedua tangannya meminta pelukan suaminya. Jisung yabg paham langsung memeluk istrinya tidak terlalu erat takut menyakiti Soeun.

"Maaf ! aku nggak bisa jaga kamu"

"It's okay ! you don't doing anything wrong ! apapun yang terjadi hari ini bukan salah kamu jadi berhenti meminta maaf !"

"I love you !", Jisung membelai lembut punggung mungil istrinya.

"I love you more !", balas Soeun. Lega. Dia lega bisa melindungi anak mereka.

Jisung melepas pelukan mereka, menatap lekat wajah istrinya. Hatinya sakit melihat lecet di sudut bibir Soeun. Hampir saja terjadi hal yang lebih buruk kalau terlambat sedetik saja. Dia benar-benar tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau hal itu terjadi pada istri dan anaknya.

"Jisung-ah, jangan pernah mikir kamu nggak mampu jadi suami atau Ayah anak kita ! Aku dan baby kita selalu butuh kamu bukan orang lain"

Jisung menarik tengkuk Soeun mempersempit jarak keduanya hingga bibir mereka bertemu. Ciuman yang sangat lembut, mengingat ada lecet di sudut bibir Soeun. Tangan Soeun mengalung indah di leher suaminya memperdalam ciuman mereka. Sebulir air mata lolos dari pertahanan Jisung. Dia menangis di sela ciuman mereka. Rasa bersalah dan kekhawatirannya terlalu menumpuk hingga akhirnya tidak tertahan lagi.

Sebelah tangan Soeun menepuk pelan punggung suaminya. Jisung-nya berhati sangat lembut. Menyudahi ciuman itu, Jisung menyembunyikan wajahnya di pundak Soeun mulai sesegukan. Soeun mengeratkan pelukan mereka dan mengelus kepala suaminya.

Di luar ruangan tidak ada yang berani masuk dan menganggu keduanya. Semua orang tahu bagaimana khawatirnya Jisung yang hampir hilang akal mencari istrinya. Rasanya dia akan melakukan apapun demi menemukan istrinya.

"Jisung kita sudah dewasa !",-Seojun.

"Iyalah ! dia kan mau jadi Ayah",-Minyoung.

"Soeun kita beruntung menikah dengan Jisung",-Boyoung.

"Aku jadi tidak khawatir tentang Soeun. Dia ditangan orang yang tepat",-Hyungsik.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jisung mendatangi kantor utama AsEye. Kakinya langsung mengarah ke ruang pimpinan. Di dalamnya Park Bogum tidak terkejut lagi melihat kedatangannya. Cepat atau lambat Jisung pasti akan mendatanginya.

"Jadi sudah ambil keputusan ?", tanya Bogum.

Jisung mengangguk. "Hyung tahu kan apa yang harus kalian lakukan !"

"Itu masalah gampang ! tapi ingat dengan janji lo"

"Hanya sebulan bukan. Tapi ingat ! gue nggak mau disorot media"

"Oke deal !"

Tidak butuh waktu lama untuk Park Bogum memenuhi janjinya ke Jisung. Hanya dengan sebuah panggilan dan tandatangan beberapa dokumen. AsEye memutus semua kontrak bisnis dengan RoseGold. Tinggal Jisung yang harus menepati janjinya.

Jisung berjanji akan menggantikan posisi Park Bogum selama sebulan sebagai Direktur AsEye. Entah Bogum akan pergi kemana dan melakukan apa hingga dia meminta Jisung menggantikannya. Park Jihoon ? pemuda itu akan melarikan diri sebelum Park Bogum selesai bicara.

Menyelesaikan urusannya, Jisung kembali ke mansion. Hari ini dia libur. Dia akan menemani istrinya seharian. Karena kejadian penculikan Soeun akan bekerja dari mansion lebih awal. Dia tidak akan ke kantor lagi. Untuk urusan mendesak akan ditangani Ayahnya, Park Hyungsik. Penjagaan di mansion juga diperketat.

Saat tiba di mansion Jisung langsung duduk di sofa, samping Soeun. Manaruh kepalanya ke bahu Soeun dan memeluk tubuh istrinya.

Soeun sedang fokus menonton tv yang menampilkan berita tentang Lucy Lee dan Park Minhyuk. Kesalahan itu membuat Park Minhyuk ditendang dari ZGrey. Dia tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan ZGrey. Lucy ? entah dia akan dibantu Ayahnya yang kejam itu atau justru diabaikan.

"Kenapa nggak tanya soal Lucy ?", tanya Soeun tiba-tiba.

"Aku udah tahu. Nyari informasi kayak gitu masalah kecil buat Jihoon hyung", jawab Jisung cuek.

"Oh gitu !"

"Sekarang noona kasi tahu aku ! Siapa aja rival noona ?"

"Ngapain ? tanya Jihoon gih ! kan dia jago"

"Cih, ambekan ! jago sih jago tapi harus ada imbalannya. Mending dengar langsung dari istri sendiri"

Keduanya menghabiskan waktu luang bersama. Bercanda dan membicarakan banyak hal. Keduanya saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Bahkan Soeun yang menyobongkan kepopularannya semasa sekolah dan berkuliah. Jisung tidak mau kalah, dia heboh menyombongkan penggemarnya.

"Siapa yang kemaren sok-sokan mau berhenti jadi idol, hmmm ? sekarang semangat banget nyombongin fans-nya"

"Hehehehe ! tapi aku serius kok akan ngelakuin apa aja demi noona !", kata Jisung penuh keyakinan.

"Iya percaya, percaya. Ntar nangis lagi !"

"Nangis ? sejak kapan aku nangis ? aku nggak cengeng, yah !"

"Terus kemaren yang nangis karena cemburu sama Lee Eunsang. Terus yang nangis sambil minta maaf di RS siapa, hmm ?"

"Siapa ? itu bukan aku !", bantah Jisung. Wajah hingga telinganya memerah malu mengingat kejadian saat dia menangis di depan Soeun.

Cup...

Soeun mengecup bibir Jisung lalu mencubit gemas kedua pipi suaminya itu.

"Gemesin banget sih suami aku ! sini cium !"

"Gemesin ? aku itu ganteng, cool, macho masa gemesin sih ?", protes Jisung.

"Jadi nggak mau cium nih ? yah udah..."

"Eh, kalo yang itu mauuu"

Jisung mendekatkan wajahnya dan mencium bibir istrinya. Kedua tangannya dengan sigap mengangkat tubuh Soeun berpindah ke pelukannya. Ciuman mereka semakin dalam.

Oh ayolah... mereka melupakan pelayan dan bodyguard yang setia berdiri di dekat lorong penghubung ruang tengah dengan ruang tamu. Dan lorong lain penghubung ruang tengah dengan ruang makan. Definisi dunia berasa milik berdua.

Jisung tersenyum menatap istrinya yang sibuk menghirup oksigen.

"Lanjut di kamar aja yah ! kasihan pada ngeliatin kita. Pada mupeng !", Jisung melirik pelayan dan bodyguard.

Soeun hanya mengangguk fan dengan sigap Jisung menggendong istrinya ala bridal menaiki tangga menuju kamar di lantai 2.

"Sepertinya mereka akan melewatkan makan malam", gumam salah seorang pelayan.

"Yah, ini masih sore tapi Tuan dan Nyonya sudah bersemangat. Benar-benar pasangan muda !", sambung salah seorang bodyguard.

"Kita tetap harus menyiapkan makanan. Mana tahu Tuan atau Nyonya tiba-tiba lapar saat sedang olahraga"

"Nyonya kan sedang hamil ! Tuan pasti tidak akan membiarkan Nyonya melewatkan makan malamnya"

"Baiklah ! saya harus melapor dulu ke Nyonya besar"

Begitulah keseharian para pelayan. Mengawasi Tuan dan Nyonya mereka lalu melapor pada Nyonya besar, Park Boyoung. Tapi, mereka sangat menyukai Tuan dan Nyonya mereka karena keduanya memperlakukan mereka dengan baik. Tidak pernah sekali pun Soeun atau Jisung berlaku kasar pada mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc

Mine | Park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang