6

1.1K 224 78
                                    


Manusia Bodoh. Itulah yang pantas disandang oleh gadis macam Lena, setelah menghianati semua tekat untuk lepas dari bayang-bayang kekasih hati yang membebaninya selama tujuh tahun. Perbedaan sudut pandang yang terlalu kontras dianggap pantas menjadi menyebab retaknya satu hubungan, dua tahun lalu Lena bertekat meninggalkan Taehyung karena lelah memahami pria itu.

Lantas sekarang, atas dasar omong kosong tentang betapa kuatnya ikatan cinta suci tak lekang oleh waktu, Lena jatuh lagi di tempat yang sama dengan pria yang sama. Dia terlalu percaya diri, menganggap hubungan itu akan kembali utuh seperti yang sudah-sudah. Lena lupa, kalau manusia bisa berubah setelah mendapat torehan luka terlalu banyak.

Dan semenjak tragedi di pesta lajang, semuanya jadi kacau balau. Padahal kekacauan yang melingkupi Lena sekarang, bisa dihindari andai dia bersikukuh dengan keputusannya pergi dari Taehyung. Harusnya dia tidak ikut campur dalam urusan gadis itu, seharusnya dia tetap mengabaikan pesan aneh yang pernah dikirimkan Sera kepadanya.


Ak bisa bantu mmperbaiki hubunganmu dgn Taehyung


Sialnya, Lena justru tergiur dan memutuskan untuk mengikuti permintaan yang sejak awal sudah mencoreng harga dirinya.

Ap kta perlu brtemu?—itu adalah pesan balasan yang dia kirimkan pada Sera, membawanya ke kafe Serendipity, satu bulan setelah Sera menawarkan kerja sama.

Sera memilih tempat duduk yang sama dengan kursi yang pernah dipilih Taehyung, saat dia tidak sengaja bertemu pria itu tempo hari. Lena jadi jengkel, mengingat bahwa; Taehyung punya ingatan sangat baik pada hal-hal kecil dari orang yang disukainya.

"Kenapa kau tidak membatalkannya saja?"

"Taehyung tidak mau membatalkan jika aku yang memintanya, harus ada kejadian yang mendesaknya untuk membatalkan perjodohan," jawab Sera. "Lagipula, bibi Minjung juga tidak akan setuju begitu saja."

"Sudah kuduga, dari dulu Taehyung sangat menghormati keputusan ibunya. Dia bahkan pernah mencari orang hilang bertahun-tahun, hanya karena itu perintah ibunya." Lena berkomentar tanpa sadar, terdorong rasa kesal.

Dulu dia harus menemani Taehyung mencari anak hilang di semua taman hiburan.

"Heran sih, kenapa dia harus sepatuh itu? Ibunya juga aneh, selalu berpikir Taehyung—"

"Jangan berkata hal buruk tentang bibi Minjung!" nada suara Sera meninggi tiba-tiba. "Kau tidak mengenalnya, jadi jangan berkomentar apa-apa tentang ibuku."

Ada jeda yang nyaris membekukan meja di antara mereka.

"Jadi bagaimana?" tanya Sera dengan suara rendah.

Lena tidak bisa menduga apa yang sedang Sera pikirkan karena ekspresi gadis itu terlalu datar, tidak ada emosi di balik manik hitam bening yang kini menatapnya lurus. Apakah gadis itu benar-benar tidak punya perasaan khusus kepada Taehyung? Bisa jadi, mengingat hubungan mereka baru berjalan hitungan bulan.

Akan tetapi, kalau mengamati bagaimana Taehyung melihat Sera, Lena jadi sangsi. Dia mengenal Taehyung tujuh tahun, waktu yang cukup untuk membedakan perhatian dan kebaikan Taehyung—tidak, batinya meralat; pria itu memang baik ke semua orang.

"Aku tegaskan padamu Cho Sera, jangan pernah berharap aku akan mengembalikannya padamu jika nanti kau berubah pikiran.

Sera hanya tersenyum samar seraya menyesap es amerikano sampai tersisa setengah.

"Apa yang membuatmu akhirnya menerima tawaranku?" tanya Sera, masih dengan raut wajah datar nyaris dingin.

Di mata Lena, gadis itu terlihat berbeda dengan yang pernah ditemuinya di restoran, di pesta Reeya, atau pun di rumah sakit waktu itu. Sera terlihat seperti gadis tidak berdaya bila berada di dekat Taehyung, tetapi sekarang, Lena merasa jika Sera bisa saja membantingnya sampai patah tulang kalau dia banyak tingkah. Lena mengerjab, menghilangkan pikiran anehnya yang tidak berdasar.

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang