👑 🌹 👑
🍁🍁🍁
Aku sangat mencintai Sera—
Kalimat Kim Taehyung terus berdengung di telinga Lena meski dia tidak memikirkannya, Taehyung bukan tipe orang yang mengungkapkan dengan kata-kata terhadap gadis yang dicintainya, melainkan lewat sikap dan perhatian. Namun kali ini Taehyung melantangkan kalimat itu demi membungkam harga dirinya, demi melayangkan surat final atas hubungan mereka yang memang sudah kandas.
Memutar balik hal-hal yang telah dilakukan selama beberapa bulan ke belakang, Lena tidak menemukan alasan dirinya pantas sepenuhnya disalahkan. Seandainya Sera tidak mengirim SMS dan menawarkan bantuan—lebih tepatnya jebakan, mungkin Lena tidak akan terjerat dalam rasa semu yang berusaha dibangun kembali meski tahu itu sia-sia.
Lena paham hubungannya dengan Taehyung sudah usai, dia yang meninggalkan Taehyung dan memupuk keyakinan bisa melanjutkan hidup tanpa pria itu. Tetapi sekarang semuanya berantakan, dirinya pun sudah tampak terlalu buruk di mata Taehyung. Padahal biang kerok dari semua ini bukan dia tapi Sera, betapa menyedihkan nasib dirinya kala Taehyung hanya mengasihani Sera tanpa peduli alasan dia melakukannya.
"Sebenarnya siapa yang antagonis?" Lena memandangi wajahnya dari kaca wastafel, benci pada sosok diri yang balas menatap dari kaca. Manusia bodoh yang kalah dengan rasa kecewa di masa lalu.
"ARRGGHHH!!!"
Bunyi gelas kumur beradu dengan kaca wastafel berdentang dalam kamar mandi, kaca itu tidak pecah, membuat Lena merasa kian yakin kalau dunia selalu menghianatinya bahkan sampai ke benda mati. Dalam kehampaan yang berhasil menggerogoti paru-parunya, dia merendam diri di bathtub air dingin. Lamat-lamat tubuhnya melorot, menenggelamkan sampai batang leher.
Pandangan Lena memantul pada langit-langit kelabu yang menaungi kesedihannya. Dia membayangkan sosok kedua orangtua yang memeluk dirinya erat-erat sebelum kecelakan itu terjadi, dan kini kenangan-kenangan itu berputar di plafon selayak layar bioskop besar.
Lena bisa melihat betapa cantiknya sang ibu, mengenakan dress merah dan rambut yang digelung. Hari itu ibunya ingin mengenalkan dia pada kakaknya, kepada keluarga Lena yang seharusnya. Meski Lena tidak begitu paham, tapi dia meyakini ada masalah pelik tengah membebani ibunya.
Lalu adegan berputar saat orangtuanya bertengkar di mobil, sang ayah menuduh ibunya selingkuh, tetapi ibunya bersikukuh kalau dia hanya meminjamkan rahim demi uang yang dipakai untuk membeli rumah mereka dan melunasi hutang ayahnya di Bank yang sudah membengkak.
Itu hari kamis, awal musim dingin, hujan membahasi kota tiada henti. Seperti air mata sang ibu yang terus bergulir sampai membuat mata ibunya sembab, bertengkar dengan ayahnya di sepanjang perjalanan, sebelum akhirnya mobil kehilangan keseimbangan.
Kecelakaan itu adalah pangkal masalah untuk semua yang terjadi hari ini, terlalu banyak salah pengertian dari tragedi ibu pengganti untuk keluarga Namjoon, yang pada akhirnya menyeret keterlibatan orangtua Sera di kecelakaan itu, termasuk ibunya Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not Over
FanfictionDi usia 33 tahun, Kim Taehyung, seorang pengacara sukses dan terkenal, didesak menikah oleh ibunya. Dia dijodohkan dengan anak teman sang ibu, Cho Sera, di masa kecil mereka sempat kenal tapi keduanya sama-sama sudah tidak ingat. Awalnya perjodohan...