12

1.1K 214 49
                                    

"Maaf, aku benar-benar minta maaf—"

Sudah ketiga kalinya Sera mengatakan maaf tapi Taehyung tetap bergeming, dia hanya menatap Sera dalam diam. Taehyung tahu, menahan Sera setelah pengakuan itu adalah tindakan tidak adil. Dia memaksa Sera bertahan bersamanya, padahal jelas-jelas gadis itu tidak menginginkannya.

Pernyataan Sera kemarin menjadi keputusan final untuk hubungan mereka, gadis itu akan tetap mengakhiri meski Taehyung tidak setuju.

"Aku mencintai, Min Yoongi."

Ungkapan Sera tentang Yoongi membayangi Taehyung selayak mimpi buruk, menghantuinya sepanjang malam. Dia berusaha meyakini hal itu sebagai bualan, hanya alasan dibuat-buat oleh Sera untuk lepas darinya. Tetapi tidak bisa dipungkiri ada bagian hatinya yang tercabik, kosong, nyaris mati rasa.

Ketiga kalinya Taehyung ditolak karena pria lain; Maddison, cinta pertamanya di high school lebih memilih jadian dengan Jimin, Lena berpaling demi Namjoon, dan sekarang Sera ingin mengakhiri pernikahan karena Yoongi.

Apakah dia benar-benar tidak pantas untuk dipilih? Apa yang tidak dia miliki dari ketiga pria itu? Atau—mungkinkah dia harus jadi bad boy baru bisa mendapatkan gadis yang disayangi?

"Jangan pernah berpikir aku akan melepaskanmu," kata Taehyung, meraih jemari Sera lalu digenggam erat-erat. "Aku hanya memberimu waktu untuk menenangkan diri—"

"Oppa—?" Sera menghela napas putus asa, berusaha melepaskan genggaman Taehyung tapi tidak berhasil.

"Aku akan menjemputnya minggu depan, ayo, aku antar kau pulang." Taehyung menarik Sera keluar dari kamar, berjalan pelan menelusuri anak tangga dan berharap tangga itu tidak pernah berujung.

Sementara itu di ruang tengah, Minjung sedang menerima telepon dari Jiwoo. Dia tampak menghela napas lelah yang panjang, mengusap tengkuk sembari berpikir kalimat masuk akal untuk dijadikan pembelaan dari tuduhan-tuduhan yang dilayangkan kepadanya.

"Orang itu menemukan Sera, mengatakan hal tidak-tidak tentang kecelakaan juga Honggi."

"Ah... ternyata dia tidak menyerah juga," jawab Minjung, menahan ekspresi wajahnya tetap tenang. "Baiklah, aku akan menjelaskan semuanya—"

"Tunggu, sepertinya ada hal lain yang dikhawatirkan Sera selain kau dan Honggi."

"Apa kita perlu dokter Arin?"

"Anak itu—" Jiwoo seperti bicara pada dirinya sendiri. "Anak perempuan di mobil itu. Eonni, aku rasa orang yang Sera maksud adalah anak dari pasangan itu."

"Lena?" gumam Minjung.

"A-apa? Siapa?"

Minjung menoleh ke arah tangga, tersenyum samar pada Sera dan Taehyung. "Jiwoo, aku tutup teleponnya, kita bicarakan lagi nanti," tukasnya pada Jiwoo dan mengakhiri panggilan.

"Kalian mau pergi kemana?" tanya Minjung seraya mendekati keduanya, ada kabut tebal yang menaungi anak-anaknya meski tangan mereka bergandengan.

"Ibu, Sera ingin mengunjungi bibi Jiwoo," Taehyung mengeratkan genggamannya, "sekitar seminggu."

"Oh, oke." Minjung memerhatikan Sera, mata gadis itu bengkak dan sembab. "Sayang, kau baik-baik saja, 'kan?"

Sera mengangguk samar.

"Semuanya akan baik-baik saja, jangan khawatir." Minjung merangkul Sera dan memeluknya erat. "Ibu minta maaf, tapi percayalah semua tidak seperti yang ketahui," bisiknya di telinga Sera sebelum melepas pelukan.

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang