13

2.7K 214 31
                                    

👑 🐯 👑

 👑 🐯 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Musim dingin membentang di hadapan, putih dan berkabut. Pagi ini Sera menyeberangi jembatan melengkung depan rumahnya, di bawah salju yang menguyur kepala bagaikan serpih-serpihan permen kapas. Kanal buatan di bawahnya sudah setengah membeku, hujan salju hilang timbul selama pekan awal tahun baru.

Dia membawa keranjang rotan kotak yang penuh dengan roti isi, sembari tertawa senang menikmati musim favoritnya. Sera menelusuri halaman luas di rumahnya dan saat kakinya menginjak tangga beranda, dia langsung mendapat tatapan tidak bersahabat dari suaminya.

Taehyung berdiri depan pintu, mengenakan mantel panjang untuk melapisi piyama hitam motif bulan sabit yang Sera beli minggu lalu sebagai hadiah ulang tahun. Sambil berkacak pinggang, suara berat Taehyung yang terdengar kelewat serak menguar di antara keduanya.

"Dari mana saja? Kenapa tidak bawa payung, ke mana topimu? Kenapa tidak pakai sarung tangan? Kenapa tidak membangungkan—"

Kalimat Taehyung berjeda, tahu-tahu Sera sudah berjinjit dan menciumnya sekilas.

"Cuma ke toko roti paman Albert di depan, aku beli banyak yang isi stroberi untukmu," kata Sera, mengangkat keranjangnya dengan gembira.

"Lain kali pakai penutup kepala, hujan salju suka datang tiba-tiba." Taehyung meraup Sera dalam rangkulan, mengusap puncak kepala Sera yang lembab, sebelum mereka masuk ke rumah.

"Kau beli sebanyak ini?" Komentar Taehyung untuk sepuluh roti yang dibeli Sera.

"Iya, soalnya dapat diskon," jawab Sera. "Paman Albert suka tanya-tanya. Dia bertanya aku tinggal di mana dan penasaran waktu kujawab aku tinggal bersamamu. Aku bilang; aku ini istri pengacara Kim dan boom... aku dapat diskon!"

Sera tampak senang sampai melompat di tempat, sementara Taehyung termangu.

"Kau jawab apa ke paman Albert?" Senyum samar sudah terbentuk di wajah Taehyung.

"Aku istri pengacara Kim."

"Apa?" Pipi Taehyung sudah hangat.

"Aku bilang aku istrimu. Aku dapat diskon karena aku istrimu, paman Albert sudah kenal keluargamu sejak lama."

Sera menjelaskan tanpa beban, sementara Taehyung tersipu dengan pipi merah jambu. Dia menggaruk tengkuk, duduk di kursi makan sambil bertopang dagu, memandangi Sera yang tengah menyusun roti ke dalam piring besar.

"Kita mau berangkat jam berapa ke pernikahan Jimin?" tanya Sera sembari mengangsurkan satu roti pada Taehyung. "Mau teh atau kopi?" tambahnya, lalu beranjak ke pemanas air.

"Teh," jawab Taehyung. "Sejujurnya aku tidak yakin mereka benar-benar menikah hari ini, kau tahu Sayang, Jimin dan Kimora itu hobi sekali membuat lelucon lamaran dan menikah."

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang