6

1.2K 110 59
                                    

WARN: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & graphic violence. Please be aware.

SERENA berlari ke dalam kamar dan mengunci rapat pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SERENA berlari ke dalam kamar dan mengunci rapat pintu. Ibunya belum tidur ketika ia sampai di mansion. Kabar buruk, ibunya menelitinya dan Romeo, ia berani yakin ibunya tahu sesuatu terjadi di antara dirinya dan Romeo.

Serena berdiri di depan kaca, membuka satu per satu kancing coat dan melempar coat ke sembarang arah. Tasanee sudah pasti akan berteriak jika tahu coat Alexander McQueen tergeletak di lantai seperti sampah, Serena janji akan meminta Greta mengirim coat ke tempat laundry langganan Tasanee dan menggantung coat rapi kembali ke tempatnya.

Menonton pantulan dirinya di cermin, Serena tidak tahu apa yang merasukinya. Ia berbeda, sangat berbeda. Ia menghabiskan dua jam memoles wajah, membuat rambutnya bergelombang, bahkan memilih cami top yang mencetak jelas bentuk pinggang serta payudaranya. Serena bersyukur ia tidak membuka coat di depan Romeo atau ia tidak tahu apa yang akan dipikirkan Romeo.

Bitch? Whore?

Serena mengangkat kaos-nya. Dua payudaranya kini tertampang jelas di kaca, ia tidak menggunakan bra karena cami tersebut tak memungkinkannya menggunakan bra. Tangan Serena menyentuh puting payudaranya, rasanya keras dan nyeri dan mengingat lidah Romeo....

Jesus.

Serena membuka kancing jeans, menurunkan risleting dan membuat jeans jatuh di lantai. Celana dalamnya menyusul kemudian. Pantulan kaca kini tak hanya menampilkan payudara, tetapi juga vaginanya yang ditutupi oleh bulu-bulu halus. Serena tak pernah mencukurnya, Tasanee melakukannya rutin di Brazilian wax, ia tak pernah tertarik karena terlalu malu membuat orang lain melihat vaginanya.

Jari Serena menyentuh rambut kemaluan, turun perlahan ke klitoris, merambat turun lagi hingga berada di antara lubang vaginanya. Hangat dan basah, Serena mengigit bibir melihat cairan di jarinya.

Serena naik ke atas ranjang, menekuk kedua kaki, membuka kedua paha. Jarinya menyelip di bawah rambut kemaluannya, Serena memejamkan mata.

Bibir Romeo di bibirnya....

Lidah Romeo di lidahnya....

Telunjuk Serena berputar di lingkaran kecil pusat kewanitaannya.

Tangan Romeo meremas payudaranya....

Bibir Romeo menghisap putingnya....

Jari Serena berputar lebih cepat.

Bibir Romeo di atas bibirnya, tangan Romeo meremas payudaranya....

Serena semakin mempercepat gerakan telunjuknya.

Bibir Romeo di vaginanya, lidah Romeo menjilat vaginanya....

Bibir Romeo di vaginanya, lidah Romeo menjilat vaginanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE DARKEST OBSESSION (The Darkest #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang