WARN: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & graphic violence. Please be aware.
"BERAPA lama kau tidak party, drunk dan dance dengan selebriti, bro?" tanya Damien usil sambil cross-check tatanan rambutnya di kaca lift.
"Aku tidak tertarik interact dengan Hollywood star untuk membuat namaku muncul di Daily Mail hari berikutnya," sahut Romeo datar, membenarkan letak dasi sambil menonton angka yang berganti seiring lift naik ke atas.
Pertanyaan bullshit Damien mengusik ego Romeo. Damien tahu pasti ia drunk dan party dengan menonton atraksi stripper Outfit di Little Vegas setiap penat setelah long day dealing dengan bisnis Outfit. Romeo juga sudah berusaha menghapus rasa bersalah banging Lorena Jeffrey beberapa minggu sebelum pernikahannya dengan Serena, lebih buruk banging Sara saat cincin pilihan Serena melingkar di jari manisnya. Damn.
"Pretty sure kau tidak melewatkan Sara malam ini, eh?" Damien menyeringai lebar.
"Aku membayar mahal Sara setiap bulan. Haruskah aku melewatkan service yang kubayar mahal?" Romeo menyorot Cesare yang bersandar tenang-menyilang kaki dan tangan di kaca lift, kelihatan tidak ikut bergabung dalam obrolannya dengan Damien, namun Romeo yakin pria itu menyimak.
Apparently, Oreste tidak menyisakan harta untuk adik bungsunya. Cesare tidak tertarik membagi warisan Vittuci pada Sara, oh, well, bahkan tidak untuk adik-adiknya. Selama Outfit punya banyak cash untuk dicuci, Romeo mengalirkannya pada Sara.
Ting.
Pintu lift terbuka, Gregory Emmett dan Sara kelihatan sudah menunggu di depan pintu giant-tall bergaya Eropa yang terbuka lebar.
"Senang bertemu denganmu lagi, Constantino," sapa Gregory.
Romeo hanya menarik sedikit sudut bibir.
"Kami membawa yang kau inginkan," berita Cesare di sisi kanan Romeo.
"Pastikan kau membawa koper uang yang cukup," tambah Damien di sisi kiri Romeo.
"Oh, guys, come on." Sara menggeser posisi Cesare, merangkul lengan Romeo dengan senyum lebar, "Let's talk bussiness later. Grab a drink, grab cigarette."
Untuk satu detik, musik keras dari dalam penthouse terasa mematikan sampai kekehan Gregory mencairkan atmosfer, "True. Bisnis bisa dibicarakan nanti, gentleman."
Cesare melangkah ke dalam penthouse dengan ekspresi muram. Damien menyusul kemudian setelah melempar senyum miring pada Gregory, Gregory kelihatan gugup, namun tetap menggerakan bokong gendut-nya ke dalam penthouse.
"Apa kau menyukai gaunku, Hm?" tanya Sara rendah, mengecup leher Romeo sambil menjalankan telapak tangan di atas dada Romeo.
Apa Romeo menyukai gaun Sera?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARKEST OBSESSION (The Darkest #2)
Romantizm📳 UPDATE SETIAP MINGGU & SENIN (Sinopsis lengkap terdapat di dalam) Nonton trailer buku di sini! here https://youtu.be/OibC7DhkA4I 🔞 WARNING: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & violence. Please be aware...