WARN: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & graphic violence. Please be aware.
SERENA menarik napas, berhenti mengaduk-aduk koktail, "Sera ke toilet sebentar, Mom," cetusnya, beranjak dari kursi.
Sergio menunda menyesap cangkir kopi di meja seberang, ikut berdiri melihat Serena berdiri. Pun, Lucetta yang sedang mengunyah.
"Sera hanya ingin ke toilet sebentar. Ser dan Luc bisa stay di sini. Enjoy you guys breakfast, please," kata Serena.
"Romeo dan Cesare memberi notes aku dan Luc harus tetap bersamamu. Aku bisa menenteng kopi—"
"Ke dalam toilet?" Serena memotong kalimat Sergio dengan binar jenaka, "It's ok, Sergio, Sera akan baik-baik saja karena toilet hanya di ujung. Sera tidak akan lama. Sepuluh menit Sera belum keluar, Ser dan Luc boleh menyusul."
"Okay," sahut Sergio pasrah, menurut pada keinginan nyonya-nya.
Serena meraih tas mini Lady Dior-nya dari bawah kursi, melangkah menuju unisex toilet di sudut kafe. Pintu toilet tertutup rapat, Serena menengok kanan dan kiri, menempelkan telinga pada pintu sebelum membuka pintu.
"Please berhenti mengikuti Sera," ucap Serena, menatap serius pria di dalam toilet persegi itu.
Sam membuka kacamata hitam gelap. Rambut pria itu kini kembali berwarna cokelat dengan poni miring yang mengingatkan Serena dengan Zac Efron di High School Musical. Dari dekat, Serena baru menyadari itu adalah wig.
"Kau masih sama seperti dulu, jeli dan pay attention," kata Sam dengan senyum miring.
"Berhenti mengikuti Sera. Please," tekan Serena, "Sera tidak ingin terlibat dengan hukum atau perkara apapun, Sera sudah mengatakan itu sebelumnya dan itu tidak akan berubah. Sera-tidak-tahu-siapa-penusuk-Sam. Sam di dekat Sera hanya membuat Sera dan suami Sera anxious," jelasnya tegas.
Sam tidak bicara untuk tiga puluh detik ke depan. Serena memanfaatkan itu untuk menyorot mata biru cerah Sam, mereka dulu selalu mengesankannya karena ayahnya dan Cesare punya mata biru yang sama.
"Aren't we best friends, Sera? Bagaimana jika kau dan aku berteman seperti dulu?" cetus Sam.
"We are best friends." Serena mengangguk, "Tapi Sera dan Sam tidak bisa berteman seperti dulu. Sam mengenal Daddy dan Cesare selalu membatasi Sera berhubungan dengan anak laki-laki dulu, sekarang Cesare dan suami Sera tidak senang Sera berteman dengan pria. Kedengarannya awful, tapi itu hidup Sera."
Samael menggelengkan kepala tak percaya seolah-olah simpati dengan statement Serena.
"Apakah kakakmu yang membuatmu menikahi bachelor itu?" tanya Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARKEST OBSESSION (The Darkest #2)
Romance📳 UPDATE SETIAP MINGGU & SENIN (Sinopsis lengkap terdapat di dalam) Nonton trailer buku di sini! here https://youtu.be/OibC7DhkA4I 🔞 WARNING: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & violence. Please be aware...