11

1.8K 118 35
                                    

WARN: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & graphic violence. Please be aware.

RAFAEL Stagnaro merobek-robek bungkus kertas permen karet, mulai merasa bosan menunggu additional meeting kakaknya dengan Romeo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RAFAEL Stagnaro merobek-robek bungkus kertas permen karet, mulai merasa bosan menunggu additional meeting kakaknya dengan Romeo. Duduk di ruangan yang sama dengan member Outfit dan ditatap oleh tiga belas pasang mata Lucifer sepanjang satu jam meeting sudah membuatnya memutar bola mata. Thanks God, drama dengan Constantino bersaudara dalam ruang meeting cukup menghiburnya dari kebosanan. Unfortunately, berdiri berdampingan dengan Cesare Vittuci sekarang membuatnya ingin menggedor pintu ruang meeting dan menyuruh kakaknya secepatnya menyelesaikan meeting.

Membuat suara meletus dari permen karet yang dikunyahnya, Rafael iseng-iseng check out consligiere Outfit di hadapannya. Klaim Outfit punya gang members serupa malaikat sempurna memang benar, Rafael menyadari most of Outfit member punya mata biru seterang langit musim panas New York.

Of course, Cesare merasa terganggu. Melirik tajam Rafael, Cesare mendengus mendapat balasan seringai lebar Rafael.

"You have beautiful eyes." Rafael memasang senyum manis mempesona, menampilkan lesung pipi yang biasa ia gunakan merayu perempuan cantik New York. Based on sosialita Familia, ia adalah member Familia yang bisa menjadi cover majalah Vogue, "I like your eyes." Rafael mengedipkan sebelah mata.

"No thanks?"

"Aku tidak tertarik dengan gay," sahut Cesare dingin.

"Tapi check out dengan Jimmy oh Jimmy di Harlem?" Rafael mempertahankan senyum manis, memainkan kedua alis melihat kilat terkejut di mata Cesare, "Next time, jika kau ingin check out dengan Jimmy oh Jimmy di gay club, tengok kanan dan kiri. Siapa yang tahu lain kali Constantino yang menangkap basah? Itu akan menjadi the greatest legend sepanjang sejarah Outfit setelah ayahmu menikahi outsider."

"Shut the fuck up," seru Cesare marah.

Rafael terkekeh, merogoh saku celana, "Aku punya gambar kau mencium Jimmy oh Jimmy di ponselku." Lalu scrolling galeri ponselnya, mengangkat ponsel ke udara, "So hot."

BRAK.

Rafael tersenyum, sudah menduga gerak serangan Cesare sebelumnya. Ia hanya memastikan tulang tengkoraknya tidak retak ketika Cesare menarik kerah vest-nya dan menyeretnya ke dinding.

Cesare menggeram, "Aku mengingatkanmu hanya sekali, Stagnaro. Jika kau ingin gencatan senjata tetap berlanjut, simpan lidahmu."

"Yeah?"

"I am not fucking joking." umpat Cesare.

Rafael memasang ekspresi datar dibuat-buat, "Aku juga tidak." Lalu menepuk-nepuk bahu Cesare, "Jangan khawatir. Aku akan menyimpannya sampai aku memerlukannya one day, mungkin aku menginginkan barter dengan gadis terbaik Outfit, adikmu misalnya," katanya, mengecup pipi Cesare.

THE DARKEST OBSESSION (The Darkest #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang