17

873 58 12
                                    

WARN: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & graphic violence. Please be aware.

ROMEO menyodorkan amplop pada pria di balik kemudi Toyota Avanza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ROMEO menyodorkan amplop pada pria di balik kemudi Toyota Avanza. Fucker itu membuka amplop, menjilat tangan lalu menghitung lembaran dolar. Detik-detik itu dimanfaatkan Romeo untuk memastikan tidak ada jebakan di luar jendela Toyota. Takkan ada yang tahu drugs dealer Cosa Nostra di sampingnya bisa diam-diam menjebaknya selama membantu mengantarnya ke lab drugs Cosa Nostra.

Clear.

Romeo menarik pisau dari balik saku yang sama, secepat kilat menyambar leher drugs dealer di sampingnya, lalu menikam leher drugs dealer itu. Darah seketika menetes di atas lembaran dolar palsu, Romeo melangkah keluar dari Toyota, manik hijaunya kemudian mencari titik yang tepat untuk menyembunyikan diri.

Step 1: Kill every member Cosa Nostra.

Dari balik pohon besar, Romeo meneliti bangunan yang menjadi lab drugs pusat Cosa Nostra, two stories building di daerah industrial San Fransisco. Tujuh anggota Cosa Nostra kelihatan sedang chill di kursi kayu di depan bangunan dengan catur dan botol bir.

Penuh perhitungan, Romeo melempar botol bir ke arah mereka. Botol bir mendarat di bawah kaki salah satu anggota Cosa Nostra, tujuh anggota itu saling berpandangan, berdiri sigap dari aktivitas chill mereka dengan pistol yang ditarik keluar dari holster, mencari-cari sumber arah botol bir. Satu lainnya kemudian berlari ke dalam bangunan, Romeo menebak pria itu akan memberi warning pada member lain yang berarti ada lebih dari tujuh member Cosa Nostra di tempat.

Keluar dari persembunyian, Romeo mencegah salah satu member Cosa Nostra menyentuh botol bir yang dilempar olehnya. Dalam hitungan ketiga sebelum peluru pistol berdatangan ke arah Romeo, botol bir menumpahkan api dan membuat ledakan.

Idiot.

Romeo menarik keluar pistol dari balik saku jaket kulit, axe di tangan kirinya. Berlari ke arah fire exit door bangunan, baku tembak terjadi antara dirinya dan member Cosa Nostra di dalam fire exit door, total tiga orang yang keluar dari pintu. Romeo meninggalkan jejak untuk para stupid member itu dengan karya dari axe di tangannya, masuk ke dalam bangunan dan tidak ragu-ragu melawan setiap member Cosa Nostra.

"Go on, Romeo. Go on."

Dalam kepala Romeo, suara ayahnya terus muncul. Darah di sepatu boots Walmart dan tangannya semakin memotivasinya untuk killing spree. Romeo mengingat pasti sengatan puntung rokok ayahnya pada jemarinya karena ia tak mampu membunuh manusia hidup.

"LARI!"

No chance in hell. Romeo memasuki satu per satu ruangan dalam bangunan dua lantai itu.

THE DARKEST OBSESSION (The Darkest #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang