WARN: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & graphic violence. Please be aware.
"JADI, bagaimana rasanya menjadi Mrs. Constantino?"
Sambil menyeka keringat dengan handuk, Serena duduk di kursi santai penthouse Romeo yang dikelilingi oleh kolam renang lengkap dengan gym tools. Sesuai permintaan Romeo, untuk mencegah melakukan aktivitas di jam dan waktu yang sama, Serena skip kelas pilates hari ini dan memilih lari di treadmill Romeo.
"Sera punya waktu lebih bertatap wajah dengan Romeo selain hanya sleep call, meskipun Romeo memang super sibuk dan terkadang tidak pulang," cerita Serena, menegak air dari Stanley putihnya.
"Kenapa dia tidak pulang?" tanya Tasanee sewot.
"Meeting dengan international clients."
"Oh." Di layar I-phone, Tasanee tersenyum kecut.
"Bagaimana calon keponakan Sera?" tanya Serena, bersandar pada kepala kursi.
"Menambah nafsu makan dan lemak di tubuhku."
Serena tertawa, "Itu berarti mereka dan Tasa sehat. Doain Sera, ya, supaya perut Sera juga cepat terisi."
Speaker I-phone memperdengarkan suara mendecak Tasanee, "Jangan khawatir, my pretty twin, pegang kata-kataku kau akan hamil bulan depan, apalagi Omeow sering menggenjotmu."
"God, Tasa! Sera tidak memakai AirPods." Serena spontan mengecilkan suara I-phone, menoleh ke slide door penghubung ruangan outdoor dengan dapur, Sergio dan Lucetta kelihatan asyik mengobrol sambil minum kopi di bar. Thanks God.
"Hihi." Tasanee zoom in barisan gigi ke layar.
Mendengar suara Isabella, asisten rumah tangga Romeo, Serena beranjak dari kursi, "Bells sudah datang, Sera ingin belajar memasak."
"Uh, such a good wife." Tasanee menyodorkan kedua tangan pada layar, membuat gerakan mencubit, "Mrs. Constantino seharusnya duduk cantik di sofa memoles kuku dan pergi shopping, Sera. Nikmati uang Omeow sebanyak yang kau bisa, sembunyikan sebagian bila perlu. In case dia selingkuh, kau bisa membawa kabur uangnya ke luar negeri dan menikah lagi. HA!" Tasanee memainkan kedua alis sambil tersenyum bangga.
"Tasa hobi sekali bicara aneh-aneh. Doakan Sera yang baik-baik saja." Serena geleng-geleng kepala, "Ok, bye, Tasa, I love you." Mencium layar, Serena mematikan ponsel, tersenyum pada Isabella di balik meja bar.
"Pagi, Mrs. Constantino," sapa Isabella, mengeluarkan sayur dan buah-buahan dari paper bag.
"Pagi," balas Serena.
"Apakah Anda ingin sarapan lain selain almond croissant?" tanya Isabella, memasukkan frozen croissant ke dalam oven.
Serena berdiri di samping Isabella, mengundang lirikan penasaran Sergio dan Lucetta, "Sebenarnya, Sera berencana membuat makan siang untuk Romeo dan belajar memasak dari Bells. Maaf akan mengacau dapur Bells."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARKEST OBSESSION (The Darkest #2)
Romance📳 UPDATE SETIAP MINGGU & SENIN (Sinopsis lengkap terdapat di dalam) Nonton trailer buku di sini! here https://youtu.be/OibC7DhkA4I 🔞 WARNING: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & violence. Please be aware...