[III] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 525: Tanah yang Dibuang (8)

"Nona, Tuan Lu, Anda sudah kembali... begitu cepat?"

Pada saat ini, di luar gerbang Kota Batu Hitam, seorang pria paruh baya dengan cepat berlari untuk menyambut Gu Ruoyun dan anggota partynya saat mereka tiba. Dia berbicara dengan gembira, "Apakah Anda berhasil menemukan Buah Suci Tak Terbatas?"

Tatapan Murong Yan menjadi gelap dan dia menggelengkan kepalanya, "Paman Liu, saya tidak dapat menemukan Buah Suci Tak Terbatas, obat untuk penyakit kakek. Kami diserang oleh binatang spiritual."

Murong Yan hendak mengungkapkan pengkhianatannya tetapi Lu Shaochen menatapnya dan menghentikannya.

"Paman Liu, kita akan menemui Tuan tua dulu."

Lu Shaochen menarik kembali pandangannya dan tersenyum saat dia berbicara.

Paman Liu, yang wajahnya sudah dipenuhi dengan kekecewaan, tiba-tiba menjadi cemas setelah mendengar penjelasan Murong Yan, "Nona, Tuan Lu, apakah Anda berdua baik-baik saja?"

"Kami baik-baik saja," Lu Shaochen tersenyum, "Kami cukup beruntung bertemu Nona Gu. Dia menyelamatkan kami."

"Oh?"

Paman Liu tertegun sejenak dan berbalik ke arah wanita berlumuran darah yang berdiri di sebelah Lu Shaochen. Gelombang keraguan melewati relung hatinya. Dia akhirnya berbicara dengan penuh rasa terima kasih, "Terima kasih, Nona, karena telah menyelamatkan hidup mereka."

Melihat ini, Ye Nuo buru-buru menimpali, "Dia pengawalku!"

Dengan kata lain, bagaimana mungkin seseorang bisa melupakannya jika ada ucapan terima kasih yang diberikan?

Namun, Gu Ruoyun sepertinya sudah terbiasa dengan Ye Nuo dan mengabaikannya. Dia tersenyum dengan tenang, "Tidak perlu terima kasih. Bisakah Anda menemukan saya tempat di mana saya bisa menyegarkan diri?"

Pada saat ini, darah di wajahnya telah mengering dan berubah menjadi warna cokelat yang benar-benar tidak menarik. Dia belum menemukan sumber air di hutan dan wadah air Murong Yan dan Lu Shaochen telah hilang saat mereka melarikan diri dari binatang buas sehingga dia hanya bisa membasuh darah di tubuhnya begitu dia mencapai Kota Batu Hitam.

"Paman Liu, tolong antar Nona Gu ke kamar mandi." Lu Shangchen menginstruksikan Paman Liu sebelum berbalik ke arah Gu Ruoyun dan berkata, "Nona Gu, sebagai pendatang baru, mungkin Anda ingin tinggal lebih lama di Kota Batu Hitam? Seperti yang terjadi, lelang besar akan diadakan di Kota Batu Hitam hanya dalam beberapa hari. Anda dapat bergabung dengan keluarga Murong dan menghadiri pelelangan bersama kami."

Sebuah lelang?

Gu Ruoyun dengan lembut membelai dagunya.

Zixie hanya menyebutkan bahwa saya dapat menemukan Teratai Neraka di Tanah yang Dibuang, tetapi dia tidak pernah memberi tahu saya lokasi tepatnya. Mungkin saya bisa mencoba peruntungan saya di lelang ini.

"Baiklah."

Gu Ruoyun mengangguk, "Karena itu masalahnya, saya akan tinggal beberapa hari lagi."

Hati Lu Shaochen melompat kegirangan, "Kalau begitu mari kita pergi ke rumah keluarga Murong."

Melihat bagaimana Gu Ruoyun tidak keberatan, Ye Nuo secara alami ikut. Lagipula, dia ada di dalamnya untuk bersenang-senang, jadi dia tidak terlalu peduli ke mana dia pergi.

Dan yang paling penting, dia telah mengembangkan minat khusus pada pengawalnya ini.

...

Rumah keluarga Murong.

Murong Yan hendak menginjakkan kaki di pintu depan ketika sosok halus dan cantik bergegas ke arahnya. Wajah anggun sosok itu bersinar kegirangan.

"Yan'er, kamu akhirnya kembali."

Dia meraih tangan Murong Yan saat dia berbicara dan matanya basah oleh air mata, "Aku sudah sangat khawatir."

Murong Yan tiba-tiba teringat semua yang harus dia tanggung di hutan dan merasa sulit untuk mengesampingkan semua jejak perasaannya. Dia menjawab dengan nada jauh, "Kakak, Anda telah melalui banyak masalah."

Murong Rou'er menatap kosong sejenak dan melihat tangannya sendiri dengan ekspresi sedikit kotor di wajahnya. Dia kemudian memaksakan wajah cantiknya untuk tersenyum.

"Ada apa, Yan'er? Kenapa kamu tiba-tiba bertingkah aneh pada Kakakmu? Kamu tidak tahu betapa aku telah mengkhawatirkanmu dalam ketidakhadiranmu. Sayangnya, aku tidak memiliki kemampuan. Kalau tidak, aku akan bersikeras mencari obat penyembuhan kakek di tempatmu."